LAPORAN KELOMPOK
1B
“ IKD
2 “
TEORI
DAN MODEL KONSEPTUAL
MARTHA
ELIZABETH ROGER
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
S1
KEPERAWATAN
2013
Di
susun Oleh :
Kelompok
1 B
•
Siti Baitul Rahmah
•
M.khairifannur Ridha
•
Barisna Meliyana
•
Aria Karta Manggala
•
Eka Damai Yanti
•
Laili Masruri
•
Mustika Murina
•
Dian Rivia
•
Melia Mayamsari
•
Suriani
•
Husna Wulandari
•
Rudianur
•
Superapto
•
Permadi Akhmad iIsmail
•
Syamsur Rahman
•
Natasya Putrui Maghfirah
•
Ika Anggriani
•
Maman Firmanda
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah kami mata kuliah IKD 1 dengan materi “ Model
konseptual Martha Roger” tepat pada waktunya.
Semoga makalah kami ini bisa bermanfa’at bagi pihak
yang membacanya. Kami sadar bahwa dalam makalah kami ini banyak kekurangannya.
Untuk itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca akan kami terima dengan
senang hati. Sekian, kami ucapkan terima kasih.
Banjarmasin,
7 Desember 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
.............................................................................................. ..... i
Daftar Isi
.............................................................................................................
ii
BAB I.PENDALUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar
Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3 Tujuan penulisan................................................................................
2
BAB II.PEMBAHASAN..................................................................................... 3
2.1 Dasar
pemikiran................................................................................... 3
2.2 Model dan
teori konseptual Jean Watson............................................ 4
2.3 Pandangan
Jean Watson konsep dasar keperawatan........................... 7
2.4 Konsep sehat
Jean Watson.................................................................. 7
2.5 Aplikasi
keperawatanJesan Watson.................................................... 11
BAB III.PENUTUP..............................................................................................
14
3.1 Kesimpulan.........................................................................................
14
Daftar Pustaka....................................................................................
15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Dalam dunia Perawatan,banyak sekali dikemukakan
tentang teori-teori keperawatan antara lain yang dikemukakan oleh: Dorethea
Orem, Sister Calista Roy, Virgina Handerson, Betty Neuman, Jean Watson, King,
Peplau, Johnson, Martha E. Rogers,Mashlow,florence nightingale, Hildegard E.
Peplau, Dorothea E. Johnson, Faye Glenn Abdellah, Ida Jean Orlando, Ernestine
Wiefnbach, Myra Estrin Levine, Josephine E. Paterson and Loretta T .Z Derad,
Rosemarie Rizzo Parse,yang kesemuanya bertujuan untuk kemajuan dalam bidang keperawatan.
Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu
kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbul-simbul yang nyata
sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka
konseptual atau model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok
konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang
menjelaskan suatu proses,peristiwa,atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta
yang telah di observasi,tetapi kurang absolut (kurang adanya bukti) secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model
konsep dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti
aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk
mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat ditempat mereka bekerja dalam batas
kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan
dalam menentukan model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi
dan situasi tempat perawat tersebut bekerja.Mengingat Mengingat dalam model
praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan
dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai
dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua
pasien, serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya
mempelajari teori dan Model konsep keperawatan yang telah ada sebagai salah
satu kunci dalam mengembangkan ilmu dan praktek,serta profesi keperawatan
di Indonesia. Pada kesempatan kali ini kami mencoba memaparkan “Teori dan Model
Konsep Keperawatan Martha Elizabeth Roger”.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana
teori dan model konseptual Martha E. RogerS ?
2. Bagaimana
pandangan Martha E. Rogers terhadap konsep dasar keperawatan ?
3. Bagaimana
Aplikasi model konseptual Martha E. Rogers dalam praktek Keperawatan ?
1.3
TUJUAN
DAN MANFAAT
1. Untuk
mengetahui teori dan model konseptual Martha E. Rogers.
2.
Untuk mengetahui pandangan
Martha E. Rogers. terhadap konsep dasar keperawatan.
3.
Untuk mengetahui model
konseptual Martha E. Rogers dalam praktek Keperawatan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL MARTHA E.
ROGERS
2.1.1
Definisi Keperawatan Menurut Martha
E. RogerS
Keperawatan adalah ilmu humanistis atau humanitarian yang menggambarkan dan memperjelas
bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara
umum dengan memperkirakan prinsip-prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis.
Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan
hubungannya dengan perkembangan manusia.
Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari
prinsip–prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan
dinyatakan Rogers merupakan aktifitas yang berakar pada dasar ilmu pengetahuan
abstrak, pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa
keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi
keterampilan, dan teknologi. Aktivitas keperawatan meliputi pengkajian,
intervensi, dan pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar pada konsep
pemahaman manusia atau individu seutuhnya.
Dalam
teorinya,Martha E Rogers (1970) mempertimbangkan manusia(kesatuan manusia) sebagai
sumber energi yang menyatu dengan alam semesta alam interaksi yang terus
menerus dengan lingkungan (Lutjen,1995). Selain itu,manusia merupakan satu
kesatuan utuh memiliki intregritas diri dan menunjukan karakteristik yang lebih
dari sekedar gabungan beberapa bagian (Roger,1970).Manusia yang utuh merupakan
‘Empat sumber dimensi energi yang diidentifikasi oleh pola dan manifesti
karakteristik spesifik yang menunjukan kesatuan dan tidak dapat ditinjau
berdasarkan bagiannya”(Marriner-Tomey,1994).Keempat dimensi yang digunakan oleh
teori rogers yaitu sumber energi,keterbukaan,keteraturan,dan pengorganisasian
dan keempat dimensiolitas manusia digunakan untuk menentukan prinsip mengenai
bagaimana manusia berkembang.Pada dasarnya Rogers memandang keperawatan sebagai
ilmu dan mendukung adanya penelitian keperawatan .Oleh sebab itu keperawatan
mengembangkan pengetahuan dari ilmu-ilmu dasar dan fisiologis begitu juga
dengan ilmu keperawatan itu sendiri.
2.1.2
Asumsi
dasar
Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul
manusia dan alam semesta seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi,
perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan
manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia,
alam dan perkembangan manusia secara langsung.
Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan
oleh Rogers (1970) ada lima dasar
asumsi tentang manusia, yaitu:
1.
Manusia adalah satu kesatuan, proses
integritas individu dan mewujudkan karakteristik yang lebih dan perbedaan dari
jumlah bagian-bagiannya. Manusia kelihatan seperti bagian terkecil dan
menghilang lenyap dari pandangan. Karena kesatuan ini menghasilkan variabel dan
secara konstan mengubah pola ini. Manusia merupakan makhluk yang memiliki
kepribadian unik, antara satu dan lainnya berbeda di beberapa bagian. Secara
signifikan mempunyai sifat-sifat yang khusus jika semuanya jika dilihat secara
bagian perbagian ilmu pengetahuan dari suatu subsistem tidak efektif bila
seseorang memperhatikan sifat-sifat dari sistem kehidupan manusia. Manusia akan
terlihat saat bagiannya tidak dijumpai.
2.
Individu dan lingkungan terus
mengalami perubahan materi dan energi. Berasumsi bahwa individu dan
lingkungan saling tukar-menukar energi dan material satu sama lain. Beberapa
individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal pada seorang
individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari semua hal.
3.
Mempercayai bahwa proses hidup
manusia tidak dapat diulang dan tidak dapat diprediksi sepanjang ruang dan
waktu. Individu tidak pernah dapat mundur atau jadilah
sesuatu ia atau dia sebelumnya. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal
yang tetap dan saling bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus
menerus. Akibatnya seorang individu tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti
yang diharapkan semula.
4.
Perilaku pada individu merupakan
suatu bentuk kesatuan yang inovatif. Mengidentifikasi pola manusia dan
mencerminkan keutuhan yg inovatif, pola teladan ini mempertimbangkan pengaturan
diri, ritme, dan teori pengaruh energi. Mereka memberi kesatuan dan mencerminkan suatu alam semesta yang
kreatif dan dinamis.
5.
Individu dicirikan oleh kapasitas
abstraksi dan citra, bahasa dan berpikir, sensasi dan emosi. Hanya
manusia yang mampu untuk berfikir menjadi siapa dan keluasan dari alam semesta
ini. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia yang mampu berfikir
dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.
Berdasarkan
pada asumsi-asumsi, terdapat 4 batasan
utama yang ditunjukkan oleh Martha E. Roger :
1.
Sumber energi
2.
Keterbukaan
3.
Pola-pola perilaku
4.
Ukuran-ukuran 4 dimensi
Martha E. Roger mengemukakan empat konsep besar
tersebut dan menghadirkan lima asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan
sebagai suatu yang individu utuh. Manusia dan lingkungan selalu saling bertukar
energi. Proses yang terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan
berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal tersebut merupakan
pola kehidupan.
2.1.3
Prinsip
Homeodinamika
Teori ini menyatakan bahwa dalam
keperawatan digunakan hemodinamika untuk melayani manusia, yaitu :
1.
Integritas (Integrality), adalah
proses berhubungan dengan yang menguntungkan antar manusia dan ingkungannya
secara berkesinambngan.
2.
Resonansi ( Resonancy), prinsip ini
membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi antar manusia dan
lingkungannya. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola –pola gelombang
yang itunjukan dengan perubahan – perubahan dari frekuens terendah keprekuensi
yang lebih tinggi pada gelombang perubahan.
3.
Helicy, Prinsip yang menyatakan
bahwa keadaan alami dan hubungan manusia dan lingkungan adalah
berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan jenis pola – pola
perilaku manusia dan lingkugan yang menimbulkan kesinambungan, menguntungkan,
merupakan interaksi yang simultan antara manuia dan lingkungan bukan menyataan
ritmitasi.
Rencana keperawatan pada bagian helicy membutuhkan
penerimaan individu terhadap perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan
dan memodifikasi irama dan tujuan hidup. Untuk itu dibutuhkan informasi dan
partisipasi aktif klien pada proses keperawatan. Konsep yang menyebutkan
manusia adalah unik dan dapat dikenali karena kemampuannya dalam merasakan,
memberi kesempatan perawat untuk membantu memecahkan masalah kesehatannya dan
mengatur agar tujuannya dapat mencapai kesehatan.
2.1.4
Teori
Martha Roger dan Karakteristik Teori
1.
Teori dapat saling berhubungan
menciptakan perbedaan pandangan suatu fenomena tertentu. Teori keperawatan
utamanya digunakan dalam prinsip homeodynamic untuk pelayanan kemanusiaan memaksa
untuk melihat keperawatan dengan cara berbeda.
2.
Teori harus murni logis. Pasti ada
perkembangan logis dalam konstruksi utama. Hasil perkembangan logis ini di
proses dari identifikasi anggapan, melalui blok bangunan, dengan prinsip
homeodinamika.
3.
Teori harus relatif sederhana namun
umum. Telah dinyatakan bahwa konsepsi Rogers manusia yang elegan di dalamnya
terdapat kesederhanaan (Fawcert, 1989). Namun, teori jauh lebih sederhana dalam
tingkat abstraksi dan berkontribusi pada kesulitan pemahaman. Serta didasarkan
pada penggunaan sistem terbuka yang kompleks.
4.
Teori dapat menjadi dasar untuk
hipotesis yang dapat diuji untuk memperluas teori.
5.
Teori berkontribusi dan membantu
meningkatkan pengetahuan umum tubuh dalam tanpa menghilangkan kedisiplinan
melalui penelitian yang dilakukan untuk memvalidasi mereka. Teori ini dirancang
untuk meminimalkan masalah penelitian, kurangnya kesederhanaan, definisi
operasional, dan instrumen yang valid untuk mengukur hasil sehingga keperawatan
benar-benar bisa mendapatkan keuntungan dari sistem abstrak Roger.
6.
Teori digunakan oleh praktisi untuk
membimbing dan meningkatkan praktek mereka.. Ketika ide tersebut diaplikasikan
untuk praktek keperawatan, pemahaman perilaku klien mengambil dimensi baru.
Selain itu, intervensi keperawatan seperti sentuhan terapeutik dan penggunaan
cahaya, warna, musik, dan gerakan telah diturunkan dari ajaran Rogers.
7.
Teori harus konsisten dengan
validasi teori laim, hukum, dan prinsip-prinsip. Sifat abstrak dari sistem
menyediakan potensi besar untuk menghasilkan pertanyaan untuk studi lebih
lanjut dan yang berasal intervensi untuk praktek keperawatan. Sistem Rogers
juga telah berperan dalam pengembangan teori-teori lainnya. Newman (1994) Parse
dan (1992) karya dua contoh tersebut.
2.2
PANDANGAN
MARTHA ROGER TERHADAP KONSEP DASAR KEPERAWATAN
Rogers
meletakan sekumpulan asumsi-asumsi dasar yang menggambarkan proses kehidupan
manusia. Asumsi-asumsi yang merupakan kunci utama Martha E. Rogers terhadap
empat konsep sentral adalah sebagai berikut :
2.2.1
Konsep
tentang manusia
Manusia
merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki sifat dan karakter yang
berbeda-beda. Proses kehidupan manusia dinamis selalu berinteraksi dengan
lingkungan, saling mempengaruhi dan dipengaruhi atau sebagai system terbuka.
Rogers juga mengkonsepkan manusia sebagai unit yang mampu berpartisipasi secara
kreatif dalam perubahan. (Meleis, 2007).
2.2.2
Konsep
tentang lingkungan
Lingkungan sebagai tempat
bangunan energi yang tidak dapat direduksi yang diidentifikasi dengan pola dan
manifestasi karakteristik yang spesifik. Lingkungan mencakup segala sesuatu
yang berada diluar yang diberikan oleh bangunan manusia. (Meleis 2007).
2.2.3
Konsep
tentang kesehatan
Istilah
kesehatan digunakan sebagai terminologi nilai yang ditentukan oleh budaya atau
individu. Kesehatan dan penyakit merupakan
manifestasi pola dan diangap menunjukkan pola perilaku yang nilainya tinggi dan
rendah. Rogers memandang konsep sehat-sakit sebagai suatu ekspresi dari
interaksi manusia dengan lingkungannya dalam proses yang mendasar (Fitzpatrick
dan Whall, 1986).
2.2.4
Konsep
tentang keperawatan
Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah
Unitary Human Being, yaitu manusia sebagai unit. Dia mengartikan bahwa tidak
ada ilmu lain yang mempelajari manusia secara keseluruhan atau utuh. Rogers menjelaskan keperawatan sebagai profesi yang menggabungkan unsur
ilmu pengetahuan dan seni. Keperawatan adalah ilmu pengetahuan humanistik yang
didedikasikan untuk menghibur agar dapat menjaga dan memperbaiki kesehatan,
mencegah penyakit, dan merawat serta merehabilitasi seseorang yang sakit dan
cacat. Praktek professional keperawatan bersifat kreatif, imajinatif, eksis
untuk melayani orang, hal tersebut berakar dalam keputusan intelektual,
pengetahuan abstrak dan perasaan mahkluk. (Rogers,1992 dalam Meleis 2007).
2.3
APLIKASI
KEPERAWATAN MARTHA ROGER
Jika profesi keperawatan dipandang sebagai kepedulian pada umat manusia,
prinsip-prinsip homeodinamika memberikan pedoman untuk memprediksi sifat dan
arah perkembangan individu sebagai respon terhadap masalah kesehatan. Untuk
berhasil menggunakan prinsip-prinsip homeodinamika, diperlukan pertimbangan
perawat dan melibatkan perawat dan klien dalam proses keperawatan. Jika sesuatu
atau seseorang di luar individu adalah bagian dari lingkungan, maka perawat
akan menjadi bagian dari lingkungan klien.
Dalam tahap keperawatan, semua fakta dan opini tentang klien dan lingkungan
dikumpulkan. Karena keterbatasan kita dalam mengukur dan alat pengumpulan data,
informasi yang dikumpulkan sesering mungkin dari suatu pemisahan diri atau
bagian lainnya. Namun, untuk melaksanakan pedoman, analisis data harus dalam
keadaan yang mencerminkan keutuhan, yang mungkin dicapai dengan menanyakan
beberapa pertanyaan dan mendapat respon dari data yang ada.
Martha E. Rogers mengungkapkan bahwa teori yang
diambilnya dari konsepnya sangat mungkin untuk di terapkan dalam praktik
keperawatan. Malinski (1986) mencatat ada tujuh trend yang ada dalam praktik
keperawatan, yang kesemuanya berdasar pada konsep teori yang di kemukakan
Martha E Rogers.
1.
Pemberian kewenangan penuh dalam
hubungan perawat klien.
2.
Menerima perbedaan sebagai sesuatu
yang wajar.
3.
Penyesuaian terhadap pola.
4.
Menggunakan modalitas gelombang
seperti lampu musik, pergerakan dalam proses penyembuhan.
5.
Menunjukkan suatu perubahan yang
positif.
6.
Memperluas fase pengkajian dalam proses
keperawatan.
7.
Menerima hubungan yang menyeluruh
dalam hidup.
Beberapa contoh penerapan model
konseptual Jean Watson dalam keperawatan :
1. Perawat
di tuntut untuk mampu mengelola dan mempromosikan keperwatan dalam upaya
pencegahan penyakit.
2. Perawat
dalam merawat pasien cacat tetap mengedepankan ilmu kemanusian keperawatan.
3. Perawat
harus dalam melakukan keperawatan harus berpedoman bahwa klien akan mengalami
perubahan sesuai dengan lingkungannya.
4. Bahwa
ilmu kepeearawatan adalah ilmu yang harus terus di kaji artinya sebagai
perawata kita harus mengembangkan terus ilmu koperawatan tersebut.
5. Perawat
harus memandang manusia sebagai satu kesatuan termassuk dalam pemberian
pelayanan keperwatan.
6. Jika
mengacu kepada salah satu asumsi dasar Roger tentang manusia maka salah satu
pengaplikasiannya adalah perawat harus
menyadari bahwa dirinya tidak mampu memngembalikan situasi kesehatan pasien
seperti semula. Misalnya pada kasus amputasi pasien harus menjelaskan hal
tersebut kepada pasien dengan pendekatan komprehensif.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1.
Ilmu keperawatan adalah ilmu
kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan
manusia.
2.
Rogers meletakan sekumpulan
asumsi-asumsi dasar yang menggambarkan proses kehidupan manusia. Asumsi-asumsi
yang merupakan kunci utama Martha E. Rogers terhadap empat konsep sentral
adalah sebagai berikut :
a.
Manusia merupakan satu kesatuan yang
utuh dan memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda.
b.
Lingkungan sebagai tempat
bangunan energi yang tidak dapat direduksi yang diidentifikasi dengan pola dan
manifestasi karakteristik yang spesifik.
c.
Istilah kesehatan digunakan sebagai
terminologi nilai yang ditentukan oleh budaya atau individu.
d.
Rogers menyatakan bahwa ilmu
keperawatan adalah Unitary Human Being, yaitu manusia sebagai unit.
3. Beberapa
pengaplikasian teori Martha Roger
a. Perawat
di tuntut untuk mampu mengelola dan mempromosikan keperwatan dalam upaya
pencegahan penyakit.
b. Perawata
dalam merawat pasien cacat tetap mengedepankan ilmu kemanusian keperawatan.
c. Perawat
harus dalam melakukan keperawatan harus berpedoman bahwa klien akan mengalami
perubahan sesuai dengan lingkungannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Perry,
potter. (2005). Fundamental keperawatan.Jakarta: Kedokteran EGC
http://anita-kesehatan.blogspot.com/2012/02/makalah-model-konsep-dan-teori.html ( Di akses tanggal
5 desember 2013 pukul 14.40 Wita )
http://www.galihpriambodo.com/2013/02/teori-keperawatan-martha-elizabeth-roger_7058.html ( Di akses tanggal 5 desember 2013
pukul 12 53 Wita )
http://gytasagitalis.blogspot.com/2012/05/tokoh-keperawatan-martha-erogers.html (
Di akses tanggal 5 desember 2013 pukul 14.20 Wita )
http://hamsahpk4.blogspot.com/2013/05/teori-dan-konsep-martha-e-rogers.html ( Di akses tanggal 5 desember 2013
pukul 14.33 Wita )
http://nengrizaayu.wordpress.com/2012/12/22/model-konsep-dan-teori-keperawatan-marta-e-rogers/ ( Di akses tanggal 6 desember 2013
pukul 12.50 Wita )
http://sejarahkeperawatan.blogspot.com/2012/09/model-konsep-dan-teori-keperawatan.html ( Di akses tanggal 6 desember 2013
pukul 15.40 Wita )
^-^
BalasHapus