LAPORAN KELOMPOK
1B
MAKALAH
IKD 2
MODEL KONSEPTUAL JEAN WATSON
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
S1
KEPERAWATAN
2013
Di SUSUN
OLEH
KELOMPOK
1 B
1.
Siti Baitul Rahmah
2.
M.khairifannur Ridha
3.
Barisna Meliyana
4.
Aria Karta Manggala
5.
Eka Damai Yanti
6.
Laili Masruri
7.
Mustika Murina
8.
Dian Rivia
9.
Melia Mayamsari
10. Suriani
11. Husna Wulandari
12. Rudianur
13. Superapto
14.
Permadi Akhmad iIsmail
15. Syamsur Rahman
16.
Natasya Putri Maghfirah
17. Ika Anggriani
18. Maman Firmanda
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah kami mata kuliah IKD 1 dengan materi “ Model
konseptual Jean Watson” tepat pada waktunya.
Semoga makalah kami ini bisa bermanfa’at bagi pihak
yang membacanya. Kami sadar bahwa dalam makalah kami ini banyak kekurangannya.
Untuk itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca akan kami terima dengan
senang hati. Sekian, kami ucapkan terima kasih.
Banjarmasin,
4 Desember 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
.............................................................................................. ..... i
Daftar Isi
.............................................................................................................
ii
BAB I.PENDALUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar
Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3 Tujuan penulisan................................................................................
2
BAB II.PEMBAHASAN..................................................................................... 3
2.1 Dasar
pemikiran................................................................................... 3
2.2 Model dan
teori konseptual Jean Watson............................................ 4
2.3 Pandangan
Jean Watson konsep dasar keperawatan........................... 7
2.4 Konsep sehat
Jean Watson.................................................................. 7
2.5 Aplikasi
keperawatanJesan Watson.................................................... 11
BAB III.PENUTUP..............................................................................................
14
3.1 Kesimpulan.........................................................................................
14
Daftar Pustaka....................................................................................
15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Dalam dunia Perawatan,banyak sekali dikemukakan
tentang teori-teori keperawatan antara lain yang dikemukakan oleh: Dorethea
Orem, Sister Calista Roy, Virgina Handerson, Betty Neuman, Jean Watson, King,
Peplau, Johnson, Martha E. Rogers,Mashlow,florence nightingale, Hildegard E.
Peplau, Dorothea E. Johnson, Faye Glenn Abdellah, Ida Jean Orlando, Ernestine
Wiefnbach, Myra Estrin Levine, Josephine E. Paterson and Loretta T .Z Derad,
Rosemarie Rizzo Parse,yang kesemuanya bertujuan untuk kemajuan dalam bidang keperawatan.
Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu
kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbul-simbul yang nyata
sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka
konseptual atau model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok
konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang
menjelaskan suatu proses,peristiwa,atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta
yang telah di observasi,tetapi kurang absolut (kurang adanya bukti) secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model
konsep dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti
aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk
mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat ditempat mereka bekerja dalam batas
kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan
dalam menentukan model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi
dan situasi tempat perawat tersebut bekerja. Mengingat dalam model praktek
keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai
yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam
memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua
pasien, serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya
mempelajari teori dan Model konsep keperawatan yang telah ada sebagai salah
satu kunci dalam mengembangkan ilmu dan praktek,serta profesi keperawatan
di Indonesia. Pada kesempatan kali ini kami mencoba memaparkan “ Teori dan
Model Konsep Keperawatan Jean Watson ”.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
dasar pemikiran model konseptual Jean Watson ?
2. Bagaimana
model dan teori konseptual Jean Watson ?
3. Bagaimana
pandangan Jean Watson terhadap konsep dasar keperawatan ?
4. Bagaiman
konsep sehat Jean Watson ?
5. Bagaimana
Aplikasi model konseptual J ean
Watson dalam praktek Keperawatan ?
1.3
TUJUAN
DAN MANFAAT
1.
Untuk mengetahui dasar pemikiran
model konseptual Watsons.
2.
Untuk mengetahui model
dan teori konseptual Jean Watson.
3.
Untuk mengetahui pandangan
Jean Watson terhadap konsep dasar keperawatan.
4.
Untuk mengetahui konsep
sehat Jean Watson.
5.
Untuk mengetahui model
konseptual Jean Watson dalam praktek Keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DASAR PEMIKIRAN
Ada dua
dasar pemikiran yang melatarbelakangi Jean Witson mengemukakan model Konseptual
ini,Yaitu :
2.1.1
Filosofi /
Keyakinan
Keperawatan menurut Jean Watson adalah “….Human
science of person and human health-illness experiences that are mediated by
professional, personal, scientific, esthetic, and ethical human are
transaction..”
Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan
pada asumsi bahwa human science and human care merupakan domain utama dan
menyatukan tujuan keperawatan. Sebagai human science keperawatan berupaya
mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetika, humanities,dan kiat (Watson,
1985). Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan
pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti yang dinyatakan oleh Watson
(1985) “ human care is the heart of nursing ”. Pandangan tentang keperawatan
sebagai science tentang human care adalah komprehensif. Ini termasuk
pengembangan pengetahuan sebagai basis dalam area:
1.
Pengkajian terhadap kondisi manusia
2.
Implikasi dari pengalaman manusia
dan responnya terhadap kondisi sehat sakit.
3.
Telaah terhadap pengelolaan
kondisi-kondisi yang menyertainya.
4.
Deskripsi dari atribut-atribut
caring relationship.
5.
Studi tentang sistem bagaimana human
care harus diwujudkan.
2.1.2
Asumsi Dasar
Asumsi dasar teori Watson terletak pada 7 asumsi dasar
yang menjadi kerangka kerja dalam pengembangan teori, yaitu:
1.
Caring dapat dilakukan dipraktekkan
secara interpersonal
2.
Caring meliputi faktor-faktor
caratif yang dihasilkan dari kepuasan terhadap pemenuhan kebutuhan dasar
manusia.
3.
Caring yang efektif akan menigkatkan
status kesehatan dan perkembangan individu dan keluarga.
4.
Respon caring adalah menerima
seseorang tidak hanya sebagai seseorang berdasarkan saat ini tetapi seperti apa
dia mungkin akan menjadi dimasa depannya.
5.
Caring environment, menyediakan
perkembangan potensi dan memberikan keluasan memilih kegiatan yang terbaik bagi
diri seseorang dalam waktu yang telah ditentukan.
6.
Caring bersifat healthogenic” dari pada
sekedar curing. Praktek caring mengitegrasikan pengetahuan biopisikal dan
perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan. Dan untuk membantu pasien yang
sakit, dimana caring melengkapi curing.
7.
Caring merupakan inti dari
keperawatan.
8.
Caring mewakili semua faktor yang di
gunakan perawat untuk memberikan pelayanan kepada klien ( dalam buku fundamental keperawatan edisi 4 halaman 84 )
2.2 MODEL DAN TEORI KONSEPTUAL KEPERAWATAN WATSON
Model Watson dibentuk melingkupi Proses Asuhan
Keperawatan, Pemberian bantuan kepa da Klien dalam mencapai atau
mempertahankan kesehatan dan atau mencapai kematian yang damai ( dalam buku fundamental keperwatan edisi 4
halaman 84 ). Intervensi keperawatan berkaitan dengan proses perawatan
manusia. Proses perawatan manusia membutuhkan Perawat yang mampu memahami
perilaku dan respon manusia terhadap masalah kesehatan yang aktual atau
potensial, kebutuhan manusia, dan bagaimana manusia merespon terhadap orang
lain, dan kekurangan serta kelebihan klien dan keluarganya, sekaligus pemahaman
pada dirinya sendiri. Selain itu, perawat juga memberikan kenyamanan dan
perhatian, serta empati pada klien dan keluarganya. Asuhan perawatan tergambar
pada seluruh faktor-faktor yang digunakan oleh perawat dalam pemberian
pelayanan keperawatan pada klien dan keluarganya.
1.
Filosofi Watson tentang asuhan
keperwatan yang berhubungan dengan dengan aspek humanistik dari kekehidupan (
Watson 1979;Marriner – Tomey,1994 dalam
buku profesi keperwatan halaman 277 ).
2.
Asuhan keperwatan tergambar pada
seluruh faktor – faktor yang di gunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan
keperawatan pada klien ( Watson 1987 dalam
buku profesi keperawatan halaman 277 )
J.W dalam memahami konsep
keperawatan, terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia.
Tolak ukur pandangan JW ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Teori JW ini
memahami bahwa manusia memiliki Empat cabang kebutuhan yang saling berhubungan,
diantaranya:
1.
Kebutuhan Dasar Biofisikal
(Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan Makan dan Cairan, Kebutuhan
Eliminasi, dan Kebutuhan Ventilasi.
2.
Kebutuhan Dasar Psikofisikal
(Kebutuhan Funsional) yang meliputi Kebutuhan Aktifitas dan Istirahat, serta
Kebutuhan Sexualitas.
3.
Kebutuhan dasar Psikososial
(Kebutuhan untuk Integrasi) yang meliputi Kebutuhan untuk Berprestasi dan
Berorganisasi.
4.
Kebutuhan dasar Intrapersonal dan
Interpersonal (Kebutuhan untuk Pengembangan) yaitu Kebutuhan Aktualisasi Diri.
Berdasarkan dari empat kebutuhan tersebut, Jean
Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang
sempurna dan memiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai
kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial,
serta spiritual.
1.
Asuhan keperawatan dapat secara
efektif didemonstrasikan dan dipraktekkan hanya secara
interpersonal.
2.
Asuhan keperawatan berisi faktor
care/perhatian pada perawatan yang hasilnya dapat memuaskan kebutuhan manusia
yang memerlukan bantuan.
3.
Asuhan keperawatan yang efektif
meningkatkan kesehatan dan berkembang ke arah perbaikan bagi individu, serta
keluarga.
4.
Respon asuhan keperawatan menerima
seseorang tidak hanya pada saat di rawat saja, tetapi juga kemungkinan yang
akan terjadi setelah pasien pulang.
5.
Asuhan keperawatan juga melibatkan
lingkungan pasien, sehingga bisa menawarkan kepada pasien
untuk mengembangkan potensinya untuk memilih apa
yang terbaik untuk dirinya saat itu.
6.
Asuhan keperawatan lebih
“ healthogenic” dari pada pengobatan. Praktek asuhan keperawatan
terintegrasi antara pengetahuan biofisikal dengan pengetahuan
tentang perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan dan untuk
memberikan bantuan / pertolongan kepada mereka yang sakit.
7.
Praktek asuhan merupakan sentral
keperawatan.
2.3 PANDANGAN JEAN WATSON TERHADAP KONSEP DASAR
KEPERAWATAN
2.3.1
Konsep
tentang manusia
Manusia
merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi ( ingin dirawat,
dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu ).Manusia pada dasarnya
ingin merasa dimiliki oleh lingkungan sekitarnya merasa dimiliki dan merasa
menjadi bagian dari kelompok atau masyarakat, dan merasa dicintai dan merasa
mencintai.
2.3.2
Konsep
tentang kesehatan
Kesehatan
merupakan keutuhan dan keharmonisan pikiran fungsi fisik dan fungsi sosial.
Menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk meningkatkan fungsi
dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Kesehatan merupakan keadaan terbebas dari keadaan penyakit, dan Jean
Watson menekankan pada usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut.
2.3.3
Konsep
tentang lingkungan
Berdasarkan
teori Jean Watson, caring dan nursing merupakan konstanta dalam setiap keadaan
di masyarakat. Perilaku caring tidak diwariskan dari generasi ke generasi
berikutnya, akan tetapi hal tersebut diwariskan dengan pengaruh budaya sebagai
strategi untuk melakukan mekanisme koping terhadap lingkungan tertentu.
2.3.4
Konsep
tentang keperawatan
Keperawatan
berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan caring ditujukan untuk
klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
2.4 KONSEP SEHAT JEAN WATSON
Konsep sehat Menurut Jean Watson bahwa sehat merupakan
kondisi yang utuh dan selaras antara badan,pikiran dan jiwa; dan ini
berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan diri yang
diwujudkan.Pandangan tentang kesehatan berfokus pada individu secara utuh
meliputi hal-hal yang bersifat fisik,sosial,etis dan moral,tidak sekedar
berfokus pada aspek-aspek perilaku danfisiologi manusia semata.
Dari konsep sehat
(dan sakit/illness) yang di kemukakan oleh Watson dapat dikemukakan beberapa
hal prinsip antara lain :
1.
Sehat menggambarkan suatu keutuhan
kondisi seseorang yang sifatnya multidimensional,yang dapat berfluktuasi
tergantung dari interrelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi.
2.
Kondisi sehat dapat terwujud bila
kebutuhan dasar manusiawinya terpenuhi . Kondisi sehat dapat dicapai
karena adanya kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan baik
internal maupun eksternal.
3.
Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai
suatu kondisi yang berhenti pada titik tertentu, tetapi berubah-ubah
tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang dinamis.
2.4.1
Sehat sebagai suatu kondisi
keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh (manusia) karena
keberhasilannya menyesuaikan diri terhadap penagaruh – pengaruh yang dapat
mengganggu ( agent, environtment )
2.4.2
Carrative factor
Carative factor menurut Watson adalah mencoba
menghargai dimensi manusia dalam perawatan dan pengalaman-pengalaman
subjektif dari orang yang kita rawat.
Elemen-elemen yang terdapat dalam carative factor
adalah:
1.
Membentuk sistem nilai humanistic
altruistic.
2.
Membangkitkan rasa percaya dan
harapan.
3.
Mengembangkan kepekaan kepada diri
sendiri, maupun kepada orang lain.
4.
Mengembangkan hubungan yang sesuai
harapan pasien / “helping trust”.
5.
Meningkatkan intuisi dan peka
terhadap ekspresi perasaan baik positif, maupun negative.
6.
Menggunakan metoda ilmiah “problem
solving” yang sistematik untuk mengambil keputusan.
7.
Meningkatkan hubungan interpersonal
“teaching-learning”.
8.
Memberi dukungan/support,
melindungi, dan membantu memperbaiki kondisi mental, fisik, sosial-kultural,
serta spiritual.
9.
Bantuan yang diberikan dapat
memuaskan kebutuhan manusia.
10. Menghargai
terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.
Dari kesepuluh carrative factors diatas,Caring dalam
keperawatan menyangkut upaya memperlakukan klien secara manusiawi dan utuh
sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya (Watson,1985)ini berkenaan
dengan proses yang humanitis dalam menentukan kondisi terpenuhi tidaknya kebutuhan
dasar manusia dan melakukan upaya pemenuhannya melalui berbagai
bentuk intervensi yang bukan hanya berupa kemampuan teknis tetapi disertai
“warmth, kindness,compassion”.
2.4.3
clinical caritas process”( CCP )
Clinical caritas process adalah suatu praktek
perawatan pasien dengan sepenuh hati kesadaran,dan cinta.
Clinical caritas process,meliputi sebagai berikut :
1.
Merawat pasien dengan penuh
kesadaran,sepenuh hati dan cinta.
2.
hadir secara jiwa dan raga,supportif
dan mampu mengekspresikan perasaan negative dan positif dari dasar-dasar
nilai spiritual diri dalam hubunganya dengan pasien sebagai one – being – cared
- for.
3.
Budidaya nilai spiritual dan
transpersonal,melampaui diri sendiri dan supaya lebih terbuka peka dan
iba.
4.
kreatif menggunakan diri dan segala
cara dalam proses perawatan,secara artistik,sebagai bagian dari
caring-healing-practice.
5.
menciptakan lingkungan penyembuhan
di semua level,fisik dan non fisik,dengan penuh kesadaran dan keseluruhan,yang
memperehatikan keindahahn, kenyamanan, kehormatan dan kedamaian. Terlibat
dalam proses pengalaman belajar mengajar,yang dihadirkan sebagai kesatuan“ menjadi
dan berarti ” (being and meaning),dan mencoba melihat dan mengacu pada kerangka
berfikir orang lain.
2.4.4
Transpersonal
caring relationship
Menurut Watson(1999),transpersonal caring relationship
itu berkarakteristikkan hubungan khusus manusia yang tergantung pada :
1.
Moral perawat yang berkomitmen
melindungi dan meningkatkan martabat manusia seperti dirinya atau lebih tinggi
dari dirinya.
2.
Perawat merawat dengan kesadaran
yang dikomunikasikan untuk melestarikan dan menghargai spiritual,oleh karena
itu tidak memperlakukan seseorang sebagai sebuah objek.
3.
Perawatan berkesadaran bahwa
mempunyai hubungan dan potensi untuk menyembuhkan sejak,hubungan,pengalaman dan
persepsi sedang berlangsung.Hubungan ini menjelaskan bagaimana perawat telah
melampaui penilain secara objektif,menunjukkan perhatian kepada subjektifitas
seseorang, dan lebih mendalami situasi kesehatan diri mereka sendiri.Kesadaran
perawat menjadi perhatian penting untuk keberlanjutan dan pemahaman
terhadap persepsi orang lain.Pendekatan ini menyoroti keunikan dari kedua
belah pihak,yaitu perawat dan pasien,dan juga hubungan saling mneguntungkan
antara dua individu,yang menjadi dasar dari suatu hubungan. Oleh karena itu,yang merawat dan yang di rawat
keduanya terhubung dalam mencari makna dan kesatuan,dan mungkin mampu merasakan
penderitaan pasien.Istilah transpersonal berarti pergi keluar diri sendiri dan
memungkinkan untuk menggapaikedalaman spiritual dalam meningkatkan kenyamanan
dan penyembuhan pasien. Pada akhirnya,tujuan dari transpersonal caring
relationship adalah berkaitan denganmelindungi,meningkatkan dan mempertahankan
martabat ,kemanusiaan,kesatuan dan keselarasan batin.
2.4.5
Caring
occation/Moment
Caring occation menurut Watson(1988,1999) adalah
kesempatan (mengenai tempat dan waktu) pada saat perawat dan orang lain datang
pada saat human caring dilaksanakan, dan dari keduanya dengan fenomena tempat
yang unik mempunyai kesempatan secara bersama datang dalam moment
interaksi human to human" . Watson (1999) menekankan bahwa perawat dalam
hal ini sebagai care giver juga perlu memahami keadaan dan kehadiranya dalam
moment merawat dengan pasienya, lebih lanjut dari kedua belah pihak perawat
maupun yang dirawat dapat dipengaruhi oleh perawatan dan tindakan yang
dilakukan keduanya. Caring occation bisa menjadi tranpersonal bila mana
memungkinkan adanya semangat dari keduanya(perawat dan pasien) kemudian adanya
kesempatan yang memungkinkan keterbukaan dan kemampuan - kemampuan untuk
berkembang". (Watson 1999).
2.5 APLIKASI KEPERAWATAN JEAN WATSON
Watson merekomendasikan suatu pendekatan penelitian
keperawatan yang lebih dalam, agar menghasilkan suatu hubungan keperawatan yang
baik dengan kebutuhan manusia. Agar hasilnya sempurna, maka perawat perlu
melakukan metode pemecahan masalah secara ilmiah. Watson juga menyatakan proses
keperawatan terdiri atas langkah-langkah yang sama dengan proses ilmiah.
Beberapa contoh penerapan model konseptual
Jean Watson dalam keperawatan :
1. Pembuatan
Asuhan keperawatan
a. Pengkajian
a)
tindakan pengamatan,
melakukan identifikasi, dan menelaah masalah yang muncul melalui pengaplikasian
dari hasil studi literatur.
b)
Untuk dapat menelaah
dan memprediksi suatu masalah dengan baik sesuai
kerangka kerja yang telah dibuat, maka perlu menggali lebih
dalam pengetahuan yang terkait secara konseptual.
c)
Dalam pengkajian
juga mencakup formulasi hipotesis mengenai
hubungan dan factor-faktor yang mempengaruhi masalah.
d)
Selain itu juga dalam menilai
situasi perlu mencantumkan definisi dari variabel - variabel yang
akan diperiksa dalam pemecahan masalah ini.
b.
Perencanaan
a)
Dengan perencanaan yang baik, maka
akan membantu dalam menentukan bagaimana variabel-variabel dapat diuji atau
diukur.
b)
Dalam merancang suatu pemecahan
masalah yang mengacu pada rencana asuhan keperawatan tetap melalui
pendekatan konseptual.
c)
Selain itu juga dalam perencanaan
tercantum data-data yang telah dikumpulkan & sesuai.
c.
Intervensi (Merencanakan tindakan
sesuai dengan masalah yang ditemukan)
d.
Evaluasi
a)
Evaluasi merupakan
sebuah metoda dan proses untuk menganalisa hasil pelaksanaan
inter-vensi dari setiap masalah yang ada.
b)
Disamping itu menurut Watson,
evaluasi juga harus mampu memberikan generalisasi terhadap hipotesa-hipotesa
tambahan atau kejadian yang mungkin akan terjadi untuk mendorong teori
keperawatan secara umum didasarkan pada studi pemecahan masalah.
2.
Perawat di tuntut untuk mampu
memberikan keperawatan kepada klien,berupa :
a)
Kebutuhan psikologis ( nutrisi )
b)
Kebutuhan psikofisikal ( memberi dan
mengatur waktu istirahat pasien )
c)
Kebutuhan psikososial ( memberikan
motivasi sosial untuk kembali beraktifitas normal di masyarakat misalnya
memberikan saran untuk berorganisasi.
d)
Kebutuhan intrapersonal dan
interpersonal ( perawat di tuntut tetap menjaga privasi pasien dalam rangka
mencapai aktualisasi diri )
e)
Kebutuhan spiritual ( memberikan
semangat hidup bagi pasien yang mungkin hidupnya sudah di prediksi untuk
mendekatkan dirinya kepada tuhan atau membantu pasien bagaimana pasien memaknai
hidup.
( Dengan kata
lain pemberian keperawatan di dasarkan pada kebutuhan
biologis,psiko.sosio.spiritual ).
3.
Memandang pasien sebagai kerabat
dekat,dengan kata lain dalam memberikan perawatan dengan penuh kasih sayang,serta
kesadaran.
4.
Perawat harus mampu mengahagai
privasi pasien.
5.
Perawat merawat tidak hanya merawat
pada sakit saja namun pada saat pasien telah kembali pulih.
6.
Jika mengacu kepada konsep
keperawatan Jean Watson maka Perawat
dituntut mampu mempromosikan kesehatan dalam upaya pencegahan penyakit ( Tomey
Alligood, 2006 dalam buku Fundamental
keperwatan edisi 7 halaman 83 )
7.
Perawat harus mampu memberikan rasa
percaya dan harapan kepada pasien.
8.
Perawat mampu menjalin kerjasama
terhadap pasien agar dapat mempercepat prses penyembuhan.
9.
Perawat tetap harus memanusiakan
pasien walaupun yang sudah meninggal.
10. Dalam
memberikan pelayanan perawat tetap memperhatikan moment waktu yang tepat dalam
berinteraksi human to human.
Dari aplikasi tersebut semua didasarkan pada konsep
caring dan kemanusian perawat terhadap pasien.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
1. Dasar
pemikiran model konseptual Jean Watson adalah keyakinan bahwa keperwatan
merupakan human science and human care dimana domain utama dan
menyatukan tujuan keperawatan.
2.
Jean Watson dalam memahami konsep
keperawatan, terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia.
Tolak ukur pandangan JW ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Teori JW ini
memahami bahwa manusia memiliki Empat cabang kebutuhan yang saling berhubungan,
diantaranya adalah kebutuhan Biologis,kebutuhan psikofisikal,kebutuhan
psikososial,seta kebutuhan dasar intrapersoanal dan interpersoanal.
3.
Pandangan Watson terhadap konsep
dasar keperwatan adalah :
a.
Manusia merupakan suatu fungsi yang
utuh dari diri yang terintegrasi (ingin dirawat, dihormati, mendapatkan asuhan,
dipahami dan dibantu).
b.
kesehatan merupakan keutuhan dan
keharmonisan fikiran fungsi fisik dan fungsi sosial.
c.
Watson berpendapat tentang
lingkungan bahwa pengaruh budaya sebagai strategi untuk melakukan mekanisme
koping terhadap lingkungan tertentu.
d.
Keperawatan berfokus pada promosi
kesehatan, pencegahan penyakit dan caring ditujukan untuk klien baik dalam
keadaan sakit maupun sehat.
4. Konsep sehat
Menurut Jean Watson bahwa sehat merupakan kondisi yang utuh dan selaras
antara badan,pikiran dan jiwa; dan ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian
antara diri yangdipersepsikan dan diri yang diwujudkan.
5.
Semua aplikasi penerapan model
konseptual King harus berdasarkan pada prinsip Caring dan kemanusian.
DAFTAR PUSTAKA
Perry,
potter. (2005). Fundamental keperawatan.Jakarta: Kedokteran EGC
http://anangrachyudi-indokuwaitnurse-gate.blogspot.com/2008/12/teori-keperawatan-menurut-jean-watson.html
( diakses
pada 2 desember 2013 pukul 14:50 Wita )
http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/10/teori-konseptual-jean-watson.html ( diakses
pada 1 desember 2013 pukul 14:00 Wita )
http://www.kapukonline.com/2012/02/teorikeperawatankonseptualjeanwatson.html ( diakses
pada 1 desember 2013 pukul 14:10 Wita )
http://renal-mumar.blogspot.com/2012/04/teori-keperawatan-jean-watson.html ( diakses pada 1 desember 2013 pukul 14:30
Wita )
http://www.scribd.com/doc/133354114/Teori-Keperawatan-Menurut-Jean-Watson
( diakses pada 2 desember 2013 puk ul 14:20 Wita )
http://www.scribd.com/doc/169644701/TEORI-Jean-Watson
( diakses pada 2 desember 2013 pukul
14:30 Wita )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar