Minggu, 25 Mei 2014

MODEL KONSEPTUAL JEAN WATSON



LAPORAN KELOMPOK
1B
MAKALAH IKD 2
 MODEL KONSEPTUAL JEAN WATSON



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
S1 KEPERAWATAN
2013





Di SUSUN OLEH
KELOMPOK 1 B
1.     Siti Baitul Rahmah
2.     M.khairifannur Ridha
3.     Barisna Meliyana
4.     Aria Karta Manggala
5.     Eka Damai Yanti
6.     Laili Masruri
7.     Mustika Murina
8.     Dian Rivia
9.     Melia Mayamsari
10.  Suriani
11.   Husna Wulandari
12.   Rudianur
13.  Superapto
14.     Permadi Akhmad iIsmail                             
15.  Syamsur Rahman                                
16.    Natasya Putri Maghfirah                              
17.    Ika Anggriani                              
18.     Maman Firmanda                       
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami mata kuliah IKD 1 dengan materi “ Model konseptual Jean Watson” tepat pada waktunya.
Semoga makalah kami ini bisa bermanfa’at bagi pihak yang membacanya. Kami sadar bahwa dalam makalah kami ini banyak kekurangannya. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca akan kami terima dengan senang hati. Sekian, kami ucapkan terima kasih.



                                                          Banjarmasin, 4 Desember 2013

                                                                                              Penyusun



 

DAFTAR ISI                                                                                         
Kata Pengantar ..............................................................................................            .....    i
Daftar Isi .............................................................................................................    ii
BAB I.PENDALUAN ........................................................................................     1
1.1  Latar Belakang..................................................................................     1
1.2  Rumusan Masalah ............................................................................     2
1.3  Tujuan penulisan................................................................................    2
BAB II.PEMBAHASAN.....................................................................................     3
2.1  Dasar pemikiran...................................................................................    3
2.2  Model dan teori konseptual Jean Watson............................................    4
2.3  Pandangan Jean Watson konsep dasar keperawatan...........................    7
2.4  Konsep sehat Jean Watson..................................................................    7
2.5  Aplikasi keperawatanJesan Watson....................................................    11
BAB III.PENUTUP..............................................................................................    14
3.1  Kesimpulan.........................................................................................   14
       Daftar Pustaka....................................................................................    15
 
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1    LATAR BELAKANG
Dalam dunia Perawatan,banyak sekali dikemukakan tentang teori-teori keperawatan antara lain yang dikemukakan oleh: Dorethea Orem, Sister Calista Roy, Virgina Handerson, Betty Neuman, Jean Watson, King, Peplau, Johnson, Martha E. Rogers,Mashlow,florence nightingale, Hildegard E. Peplau, Dorothea E. Johnson, Faye Glenn Abdellah, Ida Jean Orlando, Ernestine Wiefnbach, Myra Estrin Levine, Josephine E. Paterson and Loretta T .Z Derad, Rosemarie Rizzo Parse,yang kesemuanya bertujuan untuk kemajuan dalam bidang keperawatan.
Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbul-simbul yang nyata sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk  sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses,peristiwa,atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah di observasi,tetapi kurang absolut (kurang adanya bukti) secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat ditempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut bekerja. Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung  komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien, serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai tujuan yang  ditetapkan sesuai kebutuhan pasien.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari teori dan Model konsep keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan ilmu dan praktek,serta profesi  keperawatan di Indonesia. Pada kesempatan kali ini kami mencoba memaparkan “ Teori dan Model Konsep Keperawatan Jean Watson ”.
1.2    RUMUSAN MASALAH
1.      Apa dasar pemikiran model konseptual Jean Watson ?
2.      Bagaimana model dan teori konseptual  Jean Watson ?
3.      Bagaimana pandangan Jean Watson terhadap konsep dasar keperawatan ?
4.      Bagaiman konsep sehat Jean Watson ?
5.      Bagaimana Aplikasi model konseptual J       ean Watson dalam praktek Keperawatan ?
1.3    TUJUAN DAN MANFAAT
1.      Untuk mengetahui dasar pemikiran model konseptual Watsons.
2.      Untuk mengetahui model dan teori konseptual  Jean Watson.
3.      Untuk mengetahui pandangan Jean Watson terhadap konsep dasar keperawatan.
4.      Untuk mengetahui konsep sehat Jean Watson.
5.      Untuk mengetahui model konseptual Jean Watson dalam praktek Keperawatan.









BAB II
PEMBAHASAN
2.1   DASAR PEMIKIRAN
Ada dua dasar pemikiran yang melatarbelakangi Jean Witson mengemukakan model Konseptual ini,Yaitu :
2.1.1        Filosofi / Keyakinan      
Keperawatan menurut Jean Watson adalah “….Human science of person and human health-illness experiences that are mediated by professional, personal, scientific, esthetic, and ethical human are transaction..”
Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa human science and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan. Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetika, humanities,dan kiat (Watson, 1985). Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti yang dinyatakan oleh Watson (1985) “ human care is the heart of nursing ”. Pandangan tentang keperawatan sebagai science tentang human care adalah komprehensif. Ini termasuk pengembangan pengetahuan sebagai basis dalam area:
1.      Pengkajian terhadap kondisi manusia
2.      Implikasi dari pengalaman manusia dan responnya terhadap kondisi sehat sakit.
3.      Telaah terhadap pengelolaan kondisi-kondisi yang menyertainya.
4.      Deskripsi dari atribut-atribut caring relationship.
5.      Studi tentang sistem bagaimana human care harus diwujudkan.
2.1.2        Asumsi Dasar
Asumsi dasar teori Watson terletak pada 7 asumsi dasar yang menjadi kerangka kerja dalam pengembangan teori, yaitu:

1.      Caring dapat dilakukan dipraktekkan secara interpersonal
2.      Caring meliputi faktor-faktor caratif yang dihasilkan dari kepuasan terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
3.      Caring yang efektif akan menigkatkan status kesehatan dan perkembangan individu dan keluarga.
4.      Respon caring adalah menerima seseorang tidak hanya sebagai seseorang berdasarkan saat ini tetapi seperti apa dia mungkin akan menjadi dimasa depannya.
5.      Caring environment, menyediakan perkembangan potensi dan memberikan keluasan memilih kegiatan yang terbaik bagi diri seseorang dalam waktu yang telah ditentukan.
6.      Caring bersifat healthogenic” dari pada sekedar curing. Praktek caring mengitegrasikan pengetahuan biopisikal dan perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan. Dan untuk membantu pasien yang sakit, dimana caring melengkapi curing.
7.      Caring merupakan inti dari keperawatan.
8.      Caring mewakili semua faktor yang di gunakan perawat untuk memberikan pelayanan kepada klien ( dalam buku fundamental keperawatan edisi 4 halaman 84 )
2.2   MODEL DAN TEORI KONSEPTUAL KEPERAWATAN WATSON
Model Watson dibentuk melingkupi Proses Asuhan Keperawatan, Pemberian bantuan kepa     da Klien dalam mencapai atau mempertahankan kesehatan dan atau mencapai kematian yang damai ( dalam buku fundamental keperwatan edisi 4 halaman 84 ). Intervensi keperawatan berkaitan dengan proses perawatan manusia. Proses perawatan manusia membutuhkan Perawat yang mampu memahami perilaku dan respon manusia terhadap masalah kesehatan yang aktual atau potensial, kebutuhan manusia, dan bagaimana manusia merespon terhadap orang lain, dan kekurangan serta kelebihan klien dan keluarganya, sekaligus pemahaman pada dirinya sendiri. Selain itu, perawat juga memberikan kenyamanan dan perhatian, serta empati pada klien dan keluarganya. Asuhan perawatan tergambar pada seluruh faktor-faktor yang digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan pada klien dan keluarganya.
1.      Filosofi Watson tentang asuhan keperwatan yang berhubungan dengan dengan aspek humanistik dari kekehidupan ( Watson 1979;Marriner – Tomey,1994 dalam buku profesi keperwatan halaman 277 ).
2.      Asuhan keperwatan tergambar pada seluruh faktor – faktor yang di gunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan pada klien ( Watson 1987 dalam buku profesi keperawatan halaman 277 )
J.W dalam memahami konsep keperawatan, terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan JW ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Teori JW ini memahami bahwa manusia memiliki Empat cabang kebutuhan yang saling berhubungan, diantaranya:
1.      Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan Makan dan Cairan, Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan Ventilasi.
2.      Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Funsional) yang meliputi Kebutuhan Aktifitas dan Istirahat, serta Kebutuhan Sexualitas.
3.      Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi) yang meliputi Kebutuhan untuk Berprestasi dan Berorganisasi.
4.      Kebutuhan dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk Pengembangan) yaitu Kebutuhan Aktualisasi Diri.
Berdasarkan dari empat kebutuhan tersebut, Jean Watson  memahami  bahwa  manusia  adalah makhluk  yang sempurna dan memiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial, serta spiritual.
1.      Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan dipraktekkan  hanya  secara interpersonal.
2.      Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan yang hasilnya dapat memuaskan kebutuhan manusia yang memerlukan bantuan.
3.      Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan berkembang ke arah perbaikan bagi individu, serta keluarga.
4.      Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada saat di rawat saja, tetapi juga kemungkinan yang akan terjadi setelah pasien pulang.
5.      Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien, sehingga  bisa  menawarkan kepada pasien untuk  mengembangkan  potensinya  untuk  memilih apa  yang terbaik untuk dirinya saat  itu.
6.      Asuhan  keperawatan  lebih “ healthogenic” dari pada  pengobatan. Praktek  asuhan keperawatan terintegrasi antara pengetahuan biofisikal dengan  pengetahuan  tentang  perilaku  manusia untuk meningkatkan kesehatan dan untuk memberikan bantuan / pertolongan kepada mereka yang sakit.
7.      Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.
2.3   PANDANGAN JEAN WATSON TERHADAP KONSEP DASAR KEPERAWATAN
2.3.1        Konsep tentang manusia
Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi ( ingin dirawat, dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu ).Manusia pada dasarnya ingin merasa dimiliki oleh lingkungan sekitarnya merasa dimiliki dan merasa menjadi bagian dari kelompok atau masyarakat, dan merasa dicintai dan merasa mencintai.
2.3.2        Konsep tentang kesehatan
Kesehatan merupakan keutuhan dan keharmonisan pikiran fungsi fisik dan fungsi sosial. Menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk meningkatkan fungsi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.  Kesehatan merupakan keadaan terbebas dari keadaan penyakit, dan Jean Watson menekankan pada usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut.
2.3.3        Konsep tentang lingkungan
Berdasarkan teori Jean Watson, caring dan nursing merupakan konstanta dalam setiap keadaan di masyarakat. Perilaku caring tidak diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya, akan tetapi hal tersebut diwariskan dengan pengaruh budaya sebagai strategi untuk melakukan mekanisme koping terhadap lingkungan tertentu.
2.3.4        Konsep tentang keperawatan
Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan caring ditujukan untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
2.4  KONSEP SEHAT JEAN WATSON               
Konsep sehat Menurut Jean Watson bahwa sehat merupakan kondisi yang utuh dan selaras antara badan,pikiran dan jiwa; dan ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan.Pandangan tentang kesehatan berfokus pada individu secara utuh meliputi hal-hal yang bersifat fisik,sosial,etis dan moral,tidak sekedar berfokus pada aspek-aspek perilaku danfisiologi manusia semata.
Dari  konsep sehat (dan sakit/illness) yang di kemukakan oleh Watson dapat dikemukakan beberapa hal prinsip antara lain :
1.      Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya multidimensional,yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi.
2.      Kondisi sehat dapat terwujud bila kebutuhan dasar manusiawinya terpenuhi . Kondisi sehat dapat dicapai karena adanya kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.
3.      Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada titik tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang dinamis.
2.4.1        Sehat sebagai suatu kondisi keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh (manusia) karena keberhasilannya menyesuaikan diri terhadap penagaruh – pengaruh yang dapat mengganggu ( agent, environtment )
2.4.2        Carrative  factor
Carative factor menurut Watson adalah mencoba menghargai dimensi manusia dalam perawatan dan pengalaman-pengalaman subjektif dari orang yang kita rawat.
Elemen-elemen yang terdapat dalam carative factor adalah:
1.      Membentuk sistem nilai humanistic altruistic.
2.      Membangkitkan rasa percaya dan harapan.
3.      Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain.
4.      Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”.
5.      Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif, maupun negative.
6.      Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk mengambil keputusan.
7.      Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.
8.      Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki kondisi mental, fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
9.      Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.
10.  Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.
Dari kesepuluh carrative factors diatas,Caring dalam keperawatan menyangkut upaya memperlakukan klien secara manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya (Watson,1985)ini berkenaan dengan proses yang humanitis dalam menentukan kondisi terpenuhi tidaknya kebutuhan dasar manusia dan melakukan upaya pemenuhannya melalui berbagai bentuk intervensi yang bukan hanya berupa kemampuan teknis tetapi disertai “warmth, kindness,compassion”.

2.4.3        clinical caritas process”( CCP )
Clinical caritas process adalah suatu praktek perawatan pasien dengan sepenuh hati kesadaran,dan cinta.
Clinical caritas process,meliputi sebagai berikut :
1.      Merawat pasien dengan penuh kesadaran,sepenuh hati dan cinta.
2.      hadir secara jiwa dan raga,supportif dan mampu mengekspresikan perasaan negative dan positif dari dasar-dasar nilai spiritual diri dalam hubunganya dengan pasien sebagai one – being – cared - for.
3.      Budidaya nilai spiritual dan transpersonal,melampaui diri sendiri dan supaya lebih terbuka peka dan iba.
4.      kreatif menggunakan diri dan segala cara dalam proses perawatan,secara artistik,sebagai bagian dari caring-healing-practice.
5.      menciptakan lingkungan penyembuhan di semua level,fisik dan non fisik,dengan penuh kesadaran dan keseluruhan,yang memperehatikan keindahahn, kenyamanan, kehormatan dan kedamaian. Terlibat dalam proses pengalaman belajar mengajar,yang dihadirkan sebagai kesatuan“ menjadi dan berarti ” (being and meaning),dan mencoba melihat dan mengacu pada kerangka berfikir orang lain.
2.4.4        Transpersonal caring  relationship 
Menurut Watson(1999),transpersonal caring relationship itu berkarakteristikkan hubungan khusus manusia yang tergantung pada :
1.       Moral perawat yang berkomitmen melindungi dan meningkatkan martabat manusia seperti dirinya atau lebih tinggi dari dirinya.
2.       Perawat merawat dengan kesadaran yang dikomunikasikan untuk melestarikan dan menghargai spiritual,oleh karena itu tidak memperlakukan seseorang sebagai sebuah objek.
3.       Perawatan berkesadaran bahwa mempunyai hubungan dan potensi untuk menyembuhkan sejak,hubungan,pengalaman dan persepsi sedang berlangsung.Hubungan ini menjelaskan bagaimana perawat telah melampaui penilain secara objektif,menunjukkan perhatian kepada subjektifitas seseorang, dan lebih mendalami situasi kesehatan diri mereka sendiri.Kesadaran perawat menjadi perhatian penting untuk keberlanjutan dan pemahaman terhadap persepsi orang lain.Pendekatan ini menyoroti keunikan dari kedua belah pihak,yaitu perawat dan pasien,dan juga hubungan saling mneguntungkan antara dua individu,yang menjadi dasar dari suatu hubungan. Oleh karena itu,yang merawat dan yang di rawat keduanya terhubung dalam mencari makna dan kesatuan,dan mungkin mampu merasakan penderitaan pasien.Istilah transpersonal berarti pergi keluar diri sendiri dan memungkinkan untuk menggapaikedalaman spiritual dalam meningkatkan kenyamanan dan penyembuhan pasien. Pada akhirnya,tujuan dari transpersonal caring relationship adalah berkaitan denganmelindungi,meningkatkan dan mempertahankan martabat ,kemanusiaan,kesatuan dan keselarasan batin.
2.4.5        Caring occation/Moment
Caring occation menurut Watson(1988,1999) adalah kesempatan (mengenai tempat dan waktu) pada saat perawat dan orang lain datang pada saat human caring dilaksanakan, dan dari keduanya dengan fenomena tempat yang unik mempunyai kesempatan secara bersama datang dalam moment interaksi human to human" . Watson (1999) menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver juga perlu memahami keadaan dan kehadiranya dalam moment merawat dengan pasienya, lebih lanjut dari kedua belah pihak perawat maupun yang dirawat dapat dipengaruhi oleh perawatan dan tindakan yang dilakukan keduanya. Caring occation bisa menjadi tranpersonal bila mana memungkinkan adanya semangat dari keduanya(perawat dan pasien) kemudian adanya kesempatan yang memungkinkan keterbukaan dan kemampuan - kemampuan untuk berkembang". (Watson 1999).
2.5  APLIKASI KEPERAWATAN JEAN WATSON
Watson merekomendasikan suatu pendekatan penelitian keperawatan yang lebih dalam, agar menghasilkan suatu hubungan keperawatan yang baik dengan kebutuhan manusia. Agar hasilnya sempurna, maka perawat perlu melakukan metode pemecahan masalah secara ilmiah. Watson juga menyatakan proses keperawatan  terdiri atas langkah-langkah yang sama dengan proses ilmiah.
Beberapa contoh penerapan model konseptual Jean Watson dalam keperawatan :
1.      Pembuatan Asuhan keperawatan
a.       Pengkajian
a)      tindakan   pengamatan, melakukan identifikasi, dan menelaah masalah yang muncul melalui pengaplikasian dari hasil studi literatur.
b)      Untuk  dapat  menelaah dan  memprediksi suatu  masalah dengan  baik sesuai  kerangka kerja yang telah dibuat, maka  perlu menggali  lebih dalam  pengetahuan yang terkait secara konseptual.
c)      Dalam  pengkajian  juga  mencakup  formulasi  hipotesis  mengenai  hubungan dan factor-faktor yang mempengaruhi masalah.
d)     Selain itu juga dalam menilai situasi perlu mencantumkan definisi dari   variabel - variabel yang akan diperiksa dalam pemecahan masalah ini.
b.      Perencanaan
a)      Dengan perencanaan yang baik, maka akan membantu dalam menentukan bagaimana variabel-variabel dapat diuji atau diukur.
b)      Dalam merancang suatu pemecahan masalah yang mengacu pada  rencana  asuhan keperawatan tetap melalui pendekatan konseptual.
c)      Selain itu juga dalam perencanaan tercantum data-data yang telah dikumpulkan & sesuai.
c.       Intervensi (Merencanakan tindakan sesuai dengan masalah yang ditemukan)
d.      Evaluasi
a)      Evaluasi  merupakan  sebuah  metoda dan  proses untuk menganalisa hasil pelaksanaan inter-vensi dari setiap masalah yang ada.
b)      Disamping itu menurut Watson, evaluasi juga harus mampu memberikan generalisasi terhadap hipotesa-hipotesa tambahan atau kejadian yang  mungkin akan terjadi untuk mendorong teori keperawatan secara umum didasarkan pada studi pemecahan masalah.
2.      Perawat di tuntut untuk mampu memberikan keperawatan kepada klien,berupa :
a)      Kebutuhan psikologis ( nutrisi )
b)      Kebutuhan psikofisikal ( memberi dan mengatur waktu istirahat pasien )
c)      Kebutuhan psikososial ( memberikan motivasi sosial untuk kembali beraktifitas normal di masyarakat misalnya memberikan saran untuk berorganisasi.
d)     Kebutuhan intrapersonal dan interpersonal ( perawat di tuntut tetap menjaga privasi pasien dalam rangka mencapai aktualisasi diri )
e)      Kebutuhan spiritual ( memberikan semangat hidup bagi pasien yang mungkin hidupnya sudah di prediksi untuk mendekatkan dirinya kepada tuhan atau membantu pasien bagaimana pasien memaknai hidup.
( Dengan kata lain pemberian keperawatan di dasarkan pada kebutuhan biologis,psiko.sosio.spiritual ).
3.      Memandang pasien sebagai kerabat dekat,dengan kata lain dalam memberikan perawatan dengan penuh kasih sayang,serta kesadaran.
4.      Perawat harus mampu mengahagai privasi pasien.
5.      Perawat merawat tidak hanya merawat pada sakit saja namun pada saat pasien telah kembali pulih.
6.      Jika mengacu kepada konsep keperawatan  Jean Watson maka Perawat dituntut mampu mempromosikan kesehatan dalam upaya pencegahan penyakit ( Tomey Alligood, 2006 dalam buku Fundamental keperwatan edisi 7 halaman 83 )
7.      Perawat harus mampu memberikan rasa percaya dan harapan kepada pasien.
8.      Perawat mampu menjalin kerjasama terhadap pasien agar dapat mempercepat prses penyembuhan.
9.      Perawat tetap harus memanusiakan pasien walaupun yang sudah meninggal.
10.  Dalam memberikan pelayanan perawat tetap memperhatikan moment waktu yang tepat dalam berinteraksi human to human.
Dari aplikasi tersebut semua didasarkan pada konsep caring dan kemanusian perawat terhadap pasien.

BAB III
PENUTUP
3.1    KESIMPULAN
1.      Dasar pemikiran model konseptual Jean Watson adalah keyakinan bahwa keperwatan merupakan human science and human care dimana domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan.
2.      Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan, terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan JW ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Teori JW ini memahami bahwa manusia memiliki Empat cabang kebutuhan yang saling berhubungan, diantaranya adalah kebutuhan Biologis,kebutuhan psikofisikal,kebutuhan psikososial,seta kebutuhan dasar intrapersoanal dan interpersoanal.
3.      Pandangan Watson terhadap konsep dasar keperwatan adalah :
a.       Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi (ingin dirawat, dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu).
b.      kesehatan merupakan keutuhan dan keharmonisan fikiran fungsi fisik dan fungsi sosial.
c.       Watson berpendapat tentang lingkungan bahwa pengaruh budaya sebagai strategi untuk melakukan mekanisme koping terhadap lingkungan tertentu.
d.      Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan caring ditujukan untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
4.      Konsep sehat Menurut Jean Watson bahwa sehat merupakan kondisi yang utuh dan selaras antara badan,pikiran dan jiwa; dan ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yangdipersepsikan dan diri yang diwujudkan.
5.      Semua aplikasi penerapan model konseptual King harus berdasarkan pada prinsip Caring dan kemanusian.

DAFTAR PUSTAKA
Perry, potter. (2005). Fundamental  keperawatan.Jakarta: Kedokteran EGC
http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/10/teori-konseptual-jean-watson.html               ( diakses pada 1 desember 2013 pukul 14:00 Wita )
http://www.kapukonline.com/2012/02/teorikeperawatankonseptualjeanwatson.html    ( diakses pada 1 desember 2013 pukul 14:10 Wita )
http://renal-mumar.blogspot.com/2012/04/teori-keperawatan-jean-watson.html            ( diakses pada 1 desember 2013 pukul 14:30 Wita )
http://www.scribd.com/doc/133354114/Teori-Keperawatan-Menurut-Jean-Watson        ( diakses pada 2 desember 2013 puk         ul 14:20 Wita )
http://www.scribd.com/doc/169644701/TEORI-Jean-Watson  ( diakses pada 2 desember 2013 pukul 14:30 Wita )






 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar