BAB 2
PEMBAHASAN
1.
1.1.
PENGERTIAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
ada banyak teori
dari beberapa ahli keperawatan tentang implementasi keperawatan, Berikut beberapa definisi implementasi
keperawatan dari beberapa ahli
keperawatan.
1. Menurut Potter dan
Perry ( 1997 ) dalam buku Konsep dasar keperawatan dengan pemetaan
konsep halaman 107,
implementasi
keperawatan merupakan kategori dari perilaku keperawatan ,di mana perawat
melakukan tindakan yangdiperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang
diperkirakan dari asuhan keperawatan .
2. Dalam buku fundamenetal
keperawatan edisi 4 halaman 203, Implementasi adalah kategori dari perilaku dari
keperawatan di mana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil
yang diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan
3.
Dalam buku fundamenetal keperawatan edisi 4 halaman 203, Implementasi
adalah berkesinambungan dan interaktif dengan komponen lain dari proses
keperawatan.
Jadi, dapat disimpulkan
bahwa implementasi keperawatan adalah kategori dari prilaku keperawatan yang
mana di perlukan untuk mencapai tujuan dan hasil dari proses keperawatan yang
mana berkesinambungan dan interaktif dengan komponen lain dalam proses
keperawatan.
1.2.
KEGIATAN
DALAM TAHAP IMPLEMENTASI
Dalam buku konsep dasar keperawatan
dengan konsep mapping di jelaskan, tahap implementasi adalah :
1.2.1.
Mengkaji
ulang klien
Setiap kali perawat berinteraksi
dengan klien, data tambahan dikumpulkan untuk menggambarkan pemenuhan kebutuhan
fisik, perkembangan, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual. Ketika data
baru di dapatkan, perawat memodifikasi asuhan keperawatan.
1.2.2.
Menelaah
dan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
yang ada
Sebelum memulai perawatan, perawat
membandingkan data dan menentukan validasi diagnosis keperawatan, serta
menentukan apakah rencana yang dibuat sesuai dengan situasi klien saat ini.
1.2.3.
Mengidentifikasi
jenis bantuan yang dibutuhkan
Bantuan dapat berupa tenaga,
pengetahuan, dan keterampilan keperawatan. Sebelum mengimplementasikan asuhan,
perawat mengevaluasi terlebih dahulu kebutuhan bantuan dan jenis bantuan.
1.2.4.
Mengimplementasikan
intervensi keperawatan
Perawat memilih intervensi
keperawatan dengan tujuan asuhan keperawatan :
a. Memberi
keperawatan langsung
b. Mengawasi
dan mengevaluasi kerja anggota staf lainnya
1.2.5.
Mengomunikasikan
intervensi keperawatan
Intervensi yang telah dilakukan
dikomunikasikan secara verbal kepada anggota tim dan dituliskan pada format sesuai
kebijakan rumah sakit.
1.3.
PRINSIP
PEDOMAN IMPLEMENTASI
Dalam
buku konsep dasar keperawatan dengan konsep mapping di jelaskan, perinsip
pedoman implementasi adalah :
1.3.1.
Mempertahankan
keamanan klien
Keamanan merupakan fokus utama
dalam melakukan tindakan. Oleh karena, tindakan yang membahayakan tidak hanya
di anggap sebagai pelanggaran etika standar keperawatan profesional, tetapi
juga merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum yang dapat dituntut.
1.3.2.
Memberi
asuhan yang efektif
Asuhan efektif adalah memberikan
asuhan sesuai dengan yang harus dilakukan. Semakin baik pengetahuan dan
pengalaman seorang perawat, maka semakin efektif asuhan yang akan diberikan.
1.3.3.
Memberikan
asuhan seefisien mungkin
Asuhan yang efisien
berarti perawat dalam memberikan asuhan dapat menggunakan waktu sebaik mungkin
sehingga dapat menyelesaikan masalah klien.
1.4.
METODA IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1.4.1.
Membantu dalam aktivitas kehidupan sehari –
hari
Aktivitas kehidupan sehari – hari adalah aktivitas yang biasa di
lakukan sehari – hari. Aktivitas tersebut mencakup ambulasi, makan, berpakaian, mandi, menyikat gigi, serta berhias. Kondisi
yang mengakibatkan kebutuhan untuk bantuan dalam AKS bersifat akut, kronis, temporer, permanen, atau rehabilitatif.
Melalui pengkajian, perawat mengumpulkan data yang menguatkan kebutuhan bantuan AKS.
Dengan perawat
menganalisis data ini, diagnosa keperawatan di buat dalam hubungannya dengan bantuan yang
di butuhkan.
1.4.2.
Konseling
Konseling adalah
metoda implentasi
yang membantu klien menggunakan proses pemecahan masalah untuk mengenali dan menangani stress
dan memudahkan hubungan interpersonal di antara klien, keluarga, dan tim kesehatan
lain.
Beberapa contoh strategi yang dapat di gunakan perawat untuk konseling adalah :
1)
Modifikasi prilaku
2)
Konseling untuk
kematian
3)
Umpan balik biologi
4)
Pelatihan relaksasi
5)
Orientasi
realitas
6)
Intervensi
krisis
7)
Imajinasi
terbimbing
8)
Terapi bermain
1.4.3.
Penyuluhan
Penyuluhan adalah suatu metoda implementasi yang di gunakan untuk menyajikan prinsip, prosedur, dan teknikyang tepat tentang perawatan kesehatan untuk klien dan untuk
menginformasikan klien tentang status kesehatannya.
1.4.4.
Memberikan asuhan keperawatan secara langsung
Untuk mencapai tujuan terapeutik bagi klien, perawat melakukan intervensi untuk mengompensasi reaksi yang merugikan, dengan menggunakan tindakan
pencegahan dan preventif dalam memberikan asuhan, menerapkan teknik yang tepat dalam memberikan asuhan keperawatan asuhan dan menyiapkan klien untuk prosedur spesifik, dan melakukan tindakan yang menyelamatkan jiwa
dalam situasi darurat.
1.5.
KETERAMILAN YANG HARUS DI MILIKI PERAWAT
UNTUK MENDUKUNG IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
1.5.1.
Keterampilan
kognitif
Keterampilan kognitif mencakup pengetahuan keperawatan. Perawat harus mengetahui alasan untuk setiap intervensi terapeutik, memahami respon fisiologis dan psikologis normal dan abnormal, mampu mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran dan pemulagan klien, dan mengenali promosi kesehatan klien dan kebutuhan pencegahan penyakit.
1.5.2.
Keterampilan interpersonal
Keterampilan interpersonal penting untuk tindakan keperawatan yang efektif . perawat harus berkomunikasi dengan jelas dengan klien,
keluarganya, dan anggota tim kesehatan lain.
1.5.3.
Keterampilan psikomotorik
Keterampilan psikomotorik mencakup kebutuhan langsung perawatan klien, seperti memberikan injeksi, pemasangan infus, dan lain – lain. Perawat memiliki tanggungkawab professional untuk mendapat keterampilan ini.
1.6.
NUANSA
PELAYANAN KESEHATAN YANG ISLAMI
Pengertian
sederhana tentang pelayanan kesehatan yang Islami adalah segala bentuk kegiatan
asuhan medik dan asuhan keperawatan yang dibingkai dengan kaidah-kaidah Islam.
Islam telah mengajarkan praktek hubungan sosial dan kepedulian terhadap sesama
dalam suatu ajaran khusus, yakni akhlaq, yang diamalkan/dipraktekkan harus
mengandung unsur aqidah dan syari’ah. Praktek pelayanan kesehatan di rumah sakit
merupakan bagian kecil dari pelajaran dan pengalaman akhlaq. Karena asuhan medik
dan asuhan keperawatan merupakan bagian dari akhlaq, maka seorang muslim yang menjalankan fungsi khalifah harus mampu
berjalan seiring dengan fungsi manusia sebagai hamba Allah sehingga dengan
demikian melaksanakan pelayanan kesehatan adalah bagian dari ibadah. Dengan
demikian paradigma pelayanan kesehatan Islam memiliki komponen utama, yaitu;
manusia-kemanusiaan, lingkungan, sehat-kesehatan, medis dan keperawatan.
Islam
telah mengajarkan tentang pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan
komprehensif baik bio-psiko-sosio-kultural maupun spritual yang ditujukan
kepada individu maupun masyarakat.
1.7.
SIFAT-SIFAT
YANG HARUS DIMILIKI SEORANG DOKTER DAN PERAWAT MUSLIM
Islam telah menetapkan beberapa
sifat-sifat terpuji bagi manusia. Sifat-sifat itu harus dimiliki oleh dokter
dan perawat Muslim. Secara khusus, dokter dan perawat yang melaksanakan
pelayanan kesehatan harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1.7.1.
Tulus
ikhlas karena Allah
hal ini sesuai
dengan Hadits Rasullallah SAW yang di riwayatkan oleh Abu Daud dan Nasa’i yang
artinya “ Allah tidak menerima amal kecuali aabila di laksanakan dengan ikhlas
karena Allah SWT “. Dan dalam QS. Al –
an’am : 162 “ sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidu dan mati ku, hanya untuk
Allah semata “.
Makna dari
hadist ini adalah kita dalam memberikan perawatan harus terhadap klien harus dengan tulus ikhlas tanpa mengharap imbalan. Namun dalam tanda kutip kita pasti mendapatkan upah berupa materi terhadap apa yang kita kerjakan. Namun, jangan mengukur semuanya
dengan uang, inilah makna tersirat dari hadist ini.
1.7.2.
Menjaga rahasia
Hal ini sesuai
dengan QS. An – nisa : 148 “Allah
tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan)
dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui “.
Makna dari ayat
ini adalah kita sebagai seorang tenaga medis harus menjaga kerahasian klien,
kecuali memang di perlukan untuk di beritahukan kepada orang lain seperti keluarga atau tim medis yang lain.
1.7.3.
Bertanggungjawab
Hal ini sesuai
dengan QS. Al – isra ayat 36 “Dan
janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya “.
Maknanya
dari ayat ini adalah perawat harus bertanggungjawab terhadap apa yang telah di berikan kepada klien, dengan cara memberikan perawatan dengan benar serta mendokumentasikan tindakan
yang telah di berikan.
BAB 3
KESIMPULAN
2.
2.1.
DAFTAR PUSTAKA
Potter and Perry. 2005.
Fundamental keperawatan edisi
4. Jakarta. Buku kedokteran EGC
Haryanto. ( 2008 ). Konsep dasar
keperawatan dengan pemetaan konsep ( Consep Mapping ). Jakarta : Salemba
Medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar