Jumat, 23 Mei 2014

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN



BAB 2
PEMBAHASAN
1.       
1.1.   PENGERTIAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
ada banyak teori dari beberapa ahli keperawatan tentang implementasi keperawatan, Berikut beberapa definisi implementasi keperawatan dari beberapa ahli keperawatan.
1.      Menurut Potter dan Perry ( 1997 ) dalam buku Konsep dasar keperawatan dengan pemetaan konsep halaman 107,  implementasi keperawatan merupakan kategori dari perilaku keperawatan ,di mana perawat melakukan tindakan yangdiperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan .
2.      Dalam buku fundamenetal keperawatan edisi 4 halaman 203, Implementasi adalah kategori dari perilaku dari keperawatan di mana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan
3.      Dalam buku fundamenetal keperawatan edisi 4 halaman 203, Implementasi adalah berkesinambungan dan interaktif dengan komponen lain dari proses keperawatan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa implementasi keperawatan adalah kategori dari prilaku keperawatan yang mana di perlukan untuk mencapai tujuan dan hasil dari proses keperawatan yang mana berkesinambungan dan interaktif dengan komponen lain dalam proses keperawatan.
1.2.   KEGIATAN DALAM TAHAP IMPLEMENTASI
Dalam buku konsep dasar keperawatan dengan konsep mapping di jelaskan, tahap implementasi adalah :
1.2.1.      Mengkaji ulang klien
Setiap kali perawat berinteraksi dengan klien, data tambahan dikumpulkan untuk menggambarkan pemenuhan kebutuhan fisik, perkembangan, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual. Ketika data baru di dapatkan, perawat memodifikasi asuhan keperawatan.
1.2.2.      Menelaah dan memodifikasi rencana asuhan keperawatan    
yang ada
Sebelum memulai perawatan, perawat membandingkan data dan menentukan validasi diagnosis keperawatan, serta menentukan apakah rencana yang dibuat sesuai dengan situasi klien saat ini.
1.2.3.      Mengidentifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan
Bantuan dapat berupa tenaga, pengetahuan, dan keterampilan keperawatan. Sebelum mengimplementasikan asuhan, perawat mengevaluasi terlebih dahulu kebutuhan bantuan dan jenis bantuan.
1.2.4.      Mengimplementasikan intervensi keperawatan
Perawat memilih intervensi keperawatan dengan tujuan asuhan keperawatan :
a.       Memberi keperawatan langsung
b.      Mengawasi dan mengevaluasi kerja anggota staf lainnya
1.2.5.      Mengomunikasikan intervensi keperawatan
Intervensi yang telah dilakukan dikomunikasikan secara verbal kepada anggota tim dan dituliskan pada format sesuai kebijakan rumah sakit.
1.3.   PRINSIP PEDOMAN IMPLEMENTASI
Dalam buku konsep dasar keperawatan dengan konsep mapping di jelaskan, perinsip pedoman implementasi adalah :
1.3.1.      Mempertahankan keamanan klien
Keamanan merupakan fokus utama dalam melakukan tindakan. Oleh karena, tindakan yang membahayakan tidak hanya di anggap sebagai pelanggaran etika standar keperawatan profesional, tetapi juga merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum yang dapat dituntut.
1.3.2.      Memberi asuhan yang efektif
Asuhan efektif adalah memberikan asuhan sesuai dengan yang harus dilakukan. Semakin baik pengetahuan dan pengalaman seorang perawat, maka semakin efektif asuhan yang akan diberikan.
1.3.3.      Memberikan asuhan seefisien mungkin
Asuhan yang efisien berarti perawat dalam memberikan asuhan dapat menggunakan waktu sebaik mungkin sehingga dapat menyelesaikan masalah klien.
1.4.   METODA IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1.4.1.      Membantu dalam aktivitas kehidupan sehari – hari
Aktivitas kehidupan sehari – hari adalah aktivitas yang biasa di lakukan sehari – hari. Aktivitas tersebut mencakup ambulasi, makan, berpakaian, mandi, menyikat gigi, serta berhias. Kondisi yang mengakibatkan kebutuhan untuk bantuan dalam AKS bersifat akut, kronis, temporer, permanen, atau rehabilitatif.
Melalui pengkajian, perawat mengumpulkan data yang menguatkan kebutuhan bantuan AKS. Dengan perawat menganalisis data ini, diagnosa keperawatan di buat dalam hubungannya dengan bantuan yang di butuhkan.
1.4.2.      Konseling
Konseling adalah metoda implentasi yang membantu klien menggunakan proses pemecahan masalah untuk mengenali dan menangani stress dan memudahkan hubungan interpersonal di antara klien, keluarga, dan tim kesehatan lain.
Beberapa contoh strategi yang dapat di gunakan perawat untuk konseling adalah :
1)      Modifikasi prilaku
2)      Konseling untuk kematian
3)      Umpan balik biologi
4)      Pelatihan relaksasi
5)      Orientasi realitas
6)      Intervensi krisis
7)      Imajinasi terbimbing
8)      Terapi bermain
1.4.3.      Penyuluhan
Penyuluhan adalah suatu metoda implementasi yang di gunakan untuk menyajikan prinsip, prosedur, dan teknikyang tepat tentang perawatan kesehatan untuk klien dan untuk menginformasikan klien tentang status kesehatannya.
1.4.4.      Memberikan asuhan keperawatan secara langsung
Untuk mencapai tujuan terapeutik bagi klien, perawat melakukan intervensi untuk mengompensasi reaksi yang merugikan, dengan menggunakan tindakan pencegahan dan preventif dalam memberikan asuhan, menerapkan teknik yang tepat dalam memberikan asuhan keperawatan asuhan dan menyiapkan klien untuk prosedur spesifik, dan melakukan tindakan yang menyelamatkan jiwa dalam situasi darurat.
1.5.   KETERAMILAN YANG HARUS DI MILIKI PERAWAT UNTUK MENDUKUNG IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1.5.1.      Keterampilan kognitif
Keterampilan kognitif mencakup pengetahuan keperawatan. Perawat harus mengetahui alasan untuk setiap intervensi terapeutik, memahami respon fisiologis dan psikologis normal dan abnormal, mampu mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran dan pemulagan klien, dan mengenali promosi kesehatan klien dan kebutuhan pencegahan penyakit.
1.5.2.      Keterampilan interpersonal
Keterampilan interpersonal penting untuk tindakan keperawatan yang efektif . perawat harus berkomunikasi dengan jelas dengan klien, keluarganya, dan anggota tim kesehatan lain.
1.5.3.      Keterampilan psikomotorik
Keterampilan psikomotorik mencakup kebutuhan langsung perawatan klien, seperti memberikan injeksi, pemasangan infus, dan lain – lain. Perawat memiliki tanggungkawab professional untuk mendapat keterampilan ini.
1.6.   NUANSA PELAYANAN KESEHATAN YANG ISLAMI
Pengertian sederhana tentang pelayanan kesehatan yang Islami adalah segala bentuk kegiatan asuhan medik dan asuhan keperawatan yang dibingkai dengan kaidah-kaidah Islam. Islam telah mengajarkan praktek hubungan sosial dan kepedulian terhadap sesama dalam suatu ajaran khusus, yakni akhlaq, yang diamalkan/dipraktekkan harus mengandung unsur aqidah dan syari’ah. Praktek pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan bagian kecil dari pelajaran dan pengalaman akhlaq. Karena asuhan medik dan asuhan keperawatan merupakan bagian dari akhlaq, maka seorang muslim  yang menjalankan fungsi khalifah harus mampu berjalan seiring dengan fungsi manusia sebagai hamba Allah sehingga dengan demikian melaksanakan pelayanan kesehatan adalah bagian dari ibadah. Dengan demikian paradigma pelayanan kesehatan Islam memiliki komponen utama, yaitu; manusia-kemanusiaan, lingkungan, sehat-kesehatan, medis dan keperawatan.
Islam telah mengajarkan tentang pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan komprehensif baik bio-psiko-sosio-kultural maupun spritual yang ditujukan kepada individu maupun masyarakat.
1.7.   SIFAT-SIFAT YANG HARUS DIMILIKI SEORANG DOKTER DAN PERAWAT MUSLIM
Islam telah menetapkan beberapa sifat-sifat terpuji bagi manusia. Sifat-sifat itu harus dimiliki oleh dokter dan perawat Muslim. Secara khusus, dokter dan perawat yang melaksanakan pelayanan kesehatan harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1.7.1.      Tulus ikhlas karena Allah
hal ini sesuai dengan Hadits Rasullallah SAW yang di riwayatkan oleh Abu Daud dan Nasa’i yang artinya “ Allah tidak menerima amal kecuali aabila di laksanakan dengan ikhlas karena Allah SWT  “. Dan dalam QS. Al – an’am : 162 “ sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidu dan mati ku, hanya untuk Allah semata “.
Makna dari hadist ini adalah kita dalam memberikan perawatan harus terhadap klien harus dengan tulus ikhlas tanpa mengharap imbalan. Namun dalam tanda kutip kita pasti mendapatkan upah berupa materi terhadap apa yang kita kerjakan. Namun, jangan mengukur semuanya dengan uang, inilah makna tersirat dari hadist ini.
1.7.2.      Menjaga rahasia
Hal ini sesuai dengan QS. An – nisa : 148 “Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Makna dari ayat ini adalah kita sebagai seorang tenaga medis harus menjaga kerahasian klien, kecuali memang di perlukan untuk di beritahukan kepada orang lain seperti keluarga atau tim medis yang lain.
1.7.3.      Bertanggungjawab
Hal ini sesuai dengan QS. Al – isra ayat 36 “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
Maknanya dari ayat ini adalah perawat harus bertanggungjawab terhadap apa yang telah di berikan kepada klien, dengan cara memberikan perawatan dengan benar serta mendokumentasikan tindakan yang telah di berikan.



BAB 3
KESIMPULAN
2.       
2.1.   DAFTAR PUSTAKA
Potter and Perry. 2005. Fundamental keperawatan edisi 4. Jakarta. Buku kedokteran EGC
Haryanto. ( 2008 ). Konsep dasar keperawatan dengan pemetaan konsep ( Consep Mapping ). Jakarta : Salemba Medika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar