BAB I
PENDAHULUAN
1.
1.1.
LATAR
BELAKANG
Sejak
dahulu, seksualitas merupakan
hal yang masih dianggap tabu untuk dibahas. Walaupun kemudian kita tahu bahwa seksualitas di zaman sekarang akan
selalu diidentikkan dengan pergaulan
bebas, pada dasarnya tidak semua orang memiliki pemahan yang baik
seputar seksualitas, bahkan mungkin hanya segelintir orang saja dari sekian
banyak orang di dunia ini. Padahal sama halnya dengan masalah-masalah lain
dalam hidup ini, kunci pemecahannya adalah dengan memahami hakikat masalah itu
sendiri.Tentu saja, kita tidak memerlukan seks sama seperti kita membutuhkan
makanan, minuman dan tempat tinggal demi keberlangsungan hidup. Namun demikian,
kita tetap membutuhkannya sebagai syarat
mutlak terjadinya hamil dan meneruskan keturunan.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang
kehamilan dan seksuailitas yang di dalamnya memuat tentang konsepsi,
infertilitas, aborsi, penyakit menular seksual, penganiayaan seksual, dan
hubungan seksualalitas dan proses keperwatan.Tentu saja, kita tidak memerlukan
seks sama seperti kita membutuhkan makanan, minuman dan tempat tinggal demi
keberlangsungan hidup. Namun demikian, kita tetap membutuhkannya sebagai syarat mutlak terjadinya hamil dan meneruskan keturunan.
1.2.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
pengertian konsepsi ?
2. Apa
pengertian infertilitas dan faktor penyebabnya ?
3. Apa
pengertian aborsi dan dampak negatif dalam kehidupan ?
4. Apa
pengertian penyakit menular seksual dan macam – macam penyakit menular seksual
?
5. Apa
pengertian penganiayaan seksualitas dan dampak dalam kehidupan ?
6. Apa
efek penyakit seksual ?
7. Apa
pengertian disfungsi seksual dan tips mencegah disfungsional seksual ?
8. Bagaimana
hubungan seksualitas dan proses keperawatan ?
1.3.
TUJUAN
DAN MANFAAT
1. untuk
mengeahui tentang konsepsi.
2. untuk
mengeahui tentang infertilitas dan penyebabnya.
3. untuk
mengeahui tentang aborsi dampak negatif dalam kehidupan.
4. untuk
mengeahui tentang penyakit menulas seksual dan macam – macam penyakit menular
seksual.
5. untuk
mengeahui tentang penganiayaaan seksualitas serta dampak.
6. untuk
mengeahui tentang efek penyakit seksual.
7. untuk
mengeahui tentang disfungsi seksual dan tips mencegah disfungsional seksual.
8. untuk
mengeahui tentang bagaimana hubungan seksualitas dan proses keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.
2.1.
KONSEPSI
Konsepsi
disebut juga dengan fertilasi atau pembuahan.pengertian konsepsi adalah
peristiwa bertemunya sel telur ( ovum ) dan sperma di tuba falopi. Hanya satu
sperma yang telah mengalami proses kapasitasi dapat melintasi zona pellusida
masuk ke villetus ovum. Setelah itu zona pellusida mengalami perubahan sehingga
tidak dapat dilalui sperma lain. Pada keadaan normal, sel tubuh mempunyai
46 buah kromosom,
masing-masing ovum dan sperma memiliki 23 kromosom terdiri dari 22 kromosom tubuh (autosom) dan 1 kromosom seks. Kedua inti akan menyatu pada saat fertilisasi, sehingga ovum memiliki 46 kromosom, bersatunya sel sperma dan sel telur membentuk zigote.
2.2.
INFERTILITAS
Fertilitas adalah kemampuan seorang istri menjadi hamil dan suami
bisa menghamili. Beberapa pendapat ahli tentang
infertilitas :
1. Infertilitas (pasangan
mandul) adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama satu tahun dan
sudah melakukan hubungan seksual tanpa
menggunakan alat kontrasepsi, tetapi
belum memiliki anak ( Sarwono,
2000 ).
2. Infertilitas adalah
pasangan yang telah kawin dan hidup harmonis serta berusaha selama satu tahun
tetapi belum hamil ( Manuaba,
1998 ).
Jadi , infertilitas adalah pasangan suami istri yang telah menikah dan
telah melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi namun belum
hamil atau belum memiliki anak.
1.
Faktor
penyebab
2.2.1.1.
Infertilitas
disengaja
Infertilitas yang
disengaja disebabkan pasangan suami istri menggunakan alat kontrasepsi baik alami,
dengan alat kontrasepsi mantap.
2.2.1.2.
Infertilitas
tidak di sengaja
2.2.1.2.1.
Pihak
suami
Disebabkan oleh gangguan spermatogenesis (
keruasakan pada sel – sel testis ), misalnya aspermia, hypospermia,
necrospermia, selain itu bisa juga di sebabkan kelianan mekanisme, misalnya
impotensi, ejakulatio precox, dan lain – lain. Infertelitas dari pihak suami
sekitar 35 - 40 %.
2.2.1.2.2.
Pihak
istri
Gangguan evolusi, misalnya gangguan hormonal
a) Gangguan
ovarium, dapat di sebabkan oleh faktor usia, adanya tumor pada indung telur,
dan lain - lain.
b) Kelainan
mekanisme yang menghambat pembuahan,
c) Kelainan
tuba, disebabkan adanya penyempitan, perlekatan maupun penyumbatan pada saluran
tuba.Infertilitas dari pihak istri sekitar 40-50 %.
Nasehat yang bisa diberikan pada klien yang
mengalami infertilitas adalah :
d) Membiasakan
pola hidup sehat.
2.3.
ABORSI
Aborsi adalah berakhirnya suatu kehamilan ( oleh
akibat – akibat tertentu ) sebelum buah kehamilan tersebut mampu untuk hidup di
luar kandungan / kehamilan yang tidak dikehendaki atau diinginkan. Aborsi itu
sendiri dibagi menjadi dua, yaitu :
a) Aborsi spontan yaitu aborsi yang
terjadi secara alami tanpa adanya upaya - upaya dari luar untuk mengakhiri
kehamilan tersebut ).
b) Aborsi buatan adalah aborsi yang
terjadi akibat adanya upaya - upaya tertentu untuk mengakhiri proses kehamilan.
Alasan aborsi
beragam dan mencakup keputusan untuk mengakhiri kehamilan atau memilih
untuk mengaborsi janin yang mempunyai kecacatan.
Tindakan
aborsi dapat mengakibatkan hal – hal yang negatif pada tubuh kita, yaitu :
1. Segi jasmani
a)
Tindakan kuret pada
Aborsi bisa menimbulkan efek-efek pendarahan atau infeksi, dan apabila
dikerjakan bukan oleh dokter ahlinya maka alat-alat kuret yang dipakai mungkin
tembus sampai ke perut dan dapat mendatangkan kematian.
b)
Infeksi di rahim dapat
menutup saluran tuba dan menyebabkan kemandulan.
c)
Penanganan Aborsi yang
tidak steril bisa mengakibatkan keracunan yang membawa kepada kematian.
d)
Menstruasi menjadi
tidak teratur.
e)
Tubuh menjadi lemah dan
sering keguguran.
2. Segi psikologis
a) Dari pihak wanita, Setelah
seorang wanita melakukan tindakan Aborsi ini, maka ia akan tertindih perasaan
bersalah yang dapat membahayakan jiwanya. Kalau tidak secepatnya ditolong, maka
ia akan mengalami depresi berat, frustrasi dan kekosongan jiwa.
b) Dari
pihak pria, Rasa tanggung jawab dari si
pria yang menganjurkan Aborsi akan berkurang, pandangannya tentang nilai hidup
sangat rendah; penghargaannya terhadap anugerah tuhan menjadi merosot.
Di
indonesia tindakan aborsi di katagorikan tindakan kriminal ( menurut undang – undang KUHP ), maka dari itu
tidak ada tempat aborsi di indonesia yang legal, namun aborsi bisa di lakukan
bila da pertimbangan keselamatan si ibu.
2.4.
PENYAKIT
MENULAR SEKSUAL
Penyakit Menular Seksual atau di
singkat PMS adalah suatu infeksi atau penyakit yang kebanyakan ditularkan
melalui hubungan seksual (oral, anal atau lewat vagina).PMS juga diartikan
sebagai penyakit kelamin, atau infeksi yang ditularkan melalui hubungan
seksual. Harus diperhatikan bahwa PMS menyerang sekitar alat kelamin tapi
gejalanya dapat muncul dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati,
otak, dan organ tubuh lainnya.
Menurut Michael et al 1994 (
fundamental keperwatan : 543 ) satu dari enam orang Amerika menyatakan bahwa mereka mengalami PMS setidaknya
sekali dalam hidup mereka.
Ada bermacam – macam jenis penyakit
menular sesksual yang menyerang manusia, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Gonoria
( kencing nanah )
Gonore adalah penyakit seksual yang paling
sering terjadi disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeae, kokus gram
negative kecil berbentuk ginjal yang tersusun berpasangan.genore menyerang
selaput lendir uretra, leher rahim, dan organ lain. Pada pria gejalanya adalah terasa sakit
saat buang air, keluar nanah dari penis melalui uretra dan mulut uretra
laki-laki biasanya bengkak dan agak merah. Pada penderita wanita, muncul gejala
keluar lendir berwarna hijau dari alat kelamin.
2.
Klamidia
Clamidia trachomatis merupakan
penyakit menular seksual yang paling sering dijumpai pada orang dewasa dan
remaja, paling sering dijumpai pada wanita yang aktif secara seksual diantara
usia 12 dan 19 tahun. Penyakit ini di
sebabkan oleh chlamydia trachmitis.pada
perempuan gejalanya rasa nyeri di pinggul, kelur cairan pada alat kelamin,
pendarahan setelah melakukan hubungan seksual. Sedangakan pada pria gejalanya
keluar cairan bening pada saluran kencing dan rasa nyeri saat kencing.
3.
Sifilis
Sifilis adalah suatu penyakit
sistemik yang disebabkan oleh treponema pallidum. Penyakit ini menular lewat
hubungan seks bebas. Gejalanya adalah timbul luka pada kemaluan, kelainan
saraf, jantung, pembuluh darah, dan kulit. Selain melalui seks bebas
penularannya dapat pula melalui transfusi darah, kehamilan janin melalui ibu
yang mengandung.
4.
Penyakit
inflamasi pelviks ( PIP )
Inflamasi pelviks adalah kelainan infeksius yang
menyebabkan inflamasi, abses, dan pembentukan jaringan perut pada ovarium, tuba
fallopi, dan struktur pelviks lainnya. PIP biasanya menyebabkan nyeri pelviks,,
nyeri tekan, dan demam.kasus PIP yang parah sering mengharuskan pembeedahan
untuk mengeluarkan abses, tuba yang terinfeksi, atau ovarium.
5.
Hespes
genital
Penyakit herpes genitalis disebabkan oleh virus Herpes
simpleks. Gejala-gejalanya adalah munculnya bintil-bintil berkelompok pada
kemaluan yang hilang dan timbul, tetapi akhirnya menetap seumur hidup.
6.
Kangker
leher rahim
Kanker leher rahim adalah kanker yang menyerang leher rahim pada perempuan
dewasa. Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan
adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal).
7.
Kangker
ovarium
Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang ovarium,
biasanya menyerang wanita yang sudah menopause. Kanker ovarium sebagian besar
berbentuk tumor kistik dan sebagian kecil berbentuk tumor padat Beberapa faktor
resiko yang penting sebagai penyebab kanker ovarium adalah wanita nullipara,
yaitu melahirkan anak pertama pada usia di atas 35 tahun..
8.
Pediculosis
Pediculosis adalah terdapatnya kutu pada bulu-bulu di daerah
kemaluan. Kutu pubis ini diberi julukan crabs karena bentuknya yang
mirip kepiting seperti di bawah mikroskop. Parasit ini juga dapat dilihat
dengan mata telanjang. Parasit ini menempel pada rambut dan dapat hidup dengan
cara mengisap darah, sehingga menimbulkan gatal-gatal. Masa hidupnya singkat,
hanya sekitar satu bulan. Tetapi kutu ini dapat tumbuh subur dan bertelur
berkali-kali sebelum mati.
9.
HIV/AIDS
AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome ) adalah penyakit yang di sebabkan oleh virus
ARN ( Asam Ribonukleat ) yang disebut HIV (Human
Immunodeficiency Virus). AIDS menyebabkan sistem kekebalan terus menurun atau tidak berfungsi dengan
baik, sehingga dapat mengakibatkan kematian. Penularan HIV/AIDS dapat melalui hubungan seksual, jarum suntik ( tato,
tindik, dan lainya ), Tranfusi darah,, ibu hamil. Jadi HIV/AIDS ditularkan
melalui 4 cairan yaitu, darah, Cairan sperma, cairan vagina, dan ASI.
Pencegahan HiV/AIDS dapat di lakukan dengan cara menghindari seks bebas,
menghindari penggunaan jaru suntik secara bersamaan, dan lain – lain.
Jadi, penularan PMS dapat di sebabkan karena
penularan melalui bakteri, penularan melalui virus, dan penularan melaui
parasit. Masalah
utama dalam menghadapi PMS adalah menemukan dan mengobati orang yang
mengalaminya. Sebagian orang mungkin bahkan tidak mengetahui bahwa mereka
terinfeksi karena gejala tidak ada atau hilang tanpa di sadari. Karena prilaku
seksual dapat menyangkup seluruh tubuh dan tidak hanya genital, banyak bagian
tubuh adalah tempat potensial untuk PMS. Telinga, Mulut, Tenggorokan, Lidah,
Hidung, dan kelopak mata dapat di gunakan untuk kesenangan seksual.
2.5.
PENGANIAYAAN
SEKSUAL
Penganiayaan seksual adalah prilaku pendekatan –
pendekatan yang terkait degan seks yang tidak diinginkan, termasuk permintaan
untuk melakukan seks, dan prilaku lainnya yang secara verbal ataupun fisik
merujuk pada seks.
Penganiayaan seksual dapat terjadi di lingkungan
mana saja baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan kerja, atau bahkan
lingkungan sekolah dapat menjadi sarana terjadinya pelecehan seksual. Meskipun
pada umumnya para korban pelecehan seksual adalah kaum wanita namun hal ini
tidak berarti bahwa kaum pria kebal ( tidak pernah mengalami ) pelecehan
seksual.
Rentang pelecehan seksual ini sangat luas, yaitu
meliputi : main mata, siulan, komentar berkonotasi seks atau gender, humor
porno, cubitan, colekan, ajakan berkencan dengan iming – iming atu ancaman, dan
lain - lain.
Dampak
dari pada penganiayaan seksual menurut Finkelhor dan
Browne (dalamTower, 2002) menggagas empat jenis dari efek trauma akibat
kekerasan seksual, yaitu:
a)
Traumatic
sexualization (trauma secara seksual)
Russel (dalam Tower, 2002) menemukan
bahwa perempuan yang mengalamikekerasan seksual cenderung menolak hubungan
seksual, dan sebagai konsekuensinya menjadi korban kekerasan seksual dalam
rumah tangga. Finkelhor (dalam Tower,2002) mencatat bahwa korban lebih memilih
pasangan sesama jenis karena menganggap laki-laki tidak dapat dipercaya.
b)
Rasa takut menembus
kehidupan korban. Mimpi buruk, fobia, dan kecemasan dialamioleh korban disertai
dengan rasa sakit. Perasaan tidak berdaya mengakibatkan individu merasa lemah.
c)
Penghianatan
Kepercayaan merupakan dasar utama bagi
korban kekerasan seksual. Sebagai anak, individu percaya kepada orangtua dan
kepercayaan itu dimengerti dan dipahami. Namun, kepercayaan anak dan otoritas
orangtua menjadi hal yang mengancam anak.
d)
Stigmatization
( merasa bersalah )
Korban kekerasan
seksual merasa bersalah, malu, memiliki gambaran diri yang buruk.Rasa bersalah
dan malu terbentuk akibat ketidakberdayaan dan merasa bahwa merekatidak
memiliki kekuatan untuk mengontrol dirinya. Korban sering merasa berbedadengan
orang lain, dan beberapa korban marah pada tubuhnya akibat penganiayaanyang
dialami. Korban lainnya menggunakan obat-obatan dan minuman alkohol
untukmenghukum tubuhnya, menumpulkan inderanya, atau berusaha menghindari
memorikejadian tersebut
2.6.
EFEK
PENYAKIT SEKSUAL
Penyakit dapat secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi sebagian atau seluruh dimensi seksualitas manusia. Perawat
membantu klien mengintegrasikan sistem fisik, psikososial dan sosial selama
perjalanan penyakit. Tingkat keberhasilan intervensi keperawatan yang mencakup
seks bergantung pada sikap dan keyakinan perawat dan klien dan pemahaman mereka
tentang efek penyakit dan pengobatannya pada fungsi seksual. Dengan memandang
seksualitas dalam istilah kontinum ketimbang ada atau tidak, mungkin menjadi
suatu konsep yang dapat membantu klien.
1.
Perubahan
fisiologis, psikologis, dan penyakit
Penyakit seksual dapat memberikan dampak pada fisik
terlebih lagi terhadap psikologis. Misalnya seorang yang terinveksi HIV/AIDS
akan cendrung berbadan kurus, pucat tentu akan minder dan cendrung menarik dir
dari sosialisasi masyarakat karena malu dengan penyakit yang di derita.
2.
Efek
medikasi seksualitas
Efek medikasi seksualitas berarti gangguan keinginan
seksual dan semua fase dari siklus respon seksual. Misalnya penurunan libido (
penurunan doeongan seksual ). Misalnya orang yang depresi karena telah
terinveksi suatu penyakit seksual sehingga kecendrunga untuk melakukan hubungan
seksual menurun.
2.7.
DISFUNGSI
SEKSUAL
Disfungsi seksual adalah suatu gangguan yang berhubungan
dengan fase terentu dari proses siklus seksual. Disfungsi seksual disebut juga
dengan disfungsi ereksi ialah dimana ereksi tidak dapat di capai atau mengalami
kegagalan untuk mendapatkan atau mempertahankan pada saat melakukan aktifitas
seksual sendiri ataupun bersama pasangan. Penyebab disfungsi seksual mungkin
fifiologis atau psikologis.
Disfungsi seksual meliputi masalah bangkitan (
arousal problem ), masalah orgasme, dan rasa nyeri pada saat melakukan hubungan
seks ( dispareunia ).
1. bangkitan
( arousal problem ), yaitu ketidakmampuan untuk mengalami kenikmatan seksual (
buku ajar patofisiologi 2003 : 646 ).
2. Orgasme
yaitu hilangnya gairah seksual sesorang, faktornya bisa karena obat – obatan,
stres dan kelelahan, faktor psikologis, dan prmasalahan suami istri ( buku ajar
patofisiologi 2003 : 647 ).
3. Dispareunia,
yaitu nyeri genital yang menyertai sanggama. Pelumasan yang tidak memadai
merupakan penyebab yang paling sering ( buku ajar patofisiologi 2003 : 647 ).
Tips
mencegah terjadinya disfungsi seksual antara lain :
1. Melakukan
olah raga secara rutin.
2. Mengkonsumsi
vitamin dan buah-buahan.
3. Hindari
konsumsi rokok dan alkohol.
4. Hilangkan
rasa gugup atau takut ketika akan melakukan senggama.
5. Biasakan
mengkonsumsi air putih dan menjaga kebersihan organ intim anda.
2.8.
SEKSUALITAS
DAN PROSES KEPERWATAN
Idealnya seks adalah tindakan alamiah, spontan yang
meningkatkan kepuasan dari kedua pasangan. Setelah aktivitas seksual, harus ada
periode “perasaan senang” dimana kedua pasangan mengalami kehangatan, sejahtera,
dan kedekatan. Dalam kenyataannya hal ini sering menjadi pengecualian ketimbang
peraturan seperti yang ditunjukkan oleh sejumlah buku peningkatan seksual
swabantu yang tersedia ditoko buku. Perawat dapat saja menghadapi klien yang
mempunyai masalah satu tahap perilaku seksual atau lebih, termasuk perasaan
ingin melakukan hubungan seks, dan persaan yang dialami setelah melakukan
hubungan seks. Klien mungkin secara tidak sadar telah memberi perawat isyarat terhadap masalah seksual mereka.
Perawat harus memberikan kesempatan bagi klien untuk mendiskusikan tentang seks
dengan mengawali topic tersebut saat melakukan pengkajian.
Banyak perawat merasa tidak nyaman membicarakan
tentang seksualitas dengan klien, tetapi mereka dapat mengurangi rasa
ketidaknyamanan dengan menggunakan beberapa metode.
Pertama, mereka dapat membangun dasar pengatahuan dan
pemahaman yang wajar tentang dimensi seksualitas sehat dan area yang paling
umum dari perubahan atau disfungsi seksual.
Kedua, perawat dapat mengkaji tingkat kenyamanan dan
keterbatasan mereka sendiri dalam mendiskusikan
seksualitas dan fungsi seksual. Mempraktikan pelafalan tentang istilah yang
berhubungan dengan seks dan seksualitas baik dalam bahasa professional atau
bahasa awam adalah salah satu cara meningkatkan tingkatkenyamanan. Akhirnya,
perawat dapat belajar untuk mengenali masalah yang berada diluar jangkauan
keahlian mereka dan melakukan rujukan untuk klien guna mendapatkan bantuan.
Faktor yang mempengaruhi seksualitas
pada dir klien terdiri dari :
1.
Faktor Fisik
2.
Faktor Hubungan
3.
Faktor Gaya
Hidup
4.
Faktor Harga
Diri
BAB III
PENUTUP
3.
3.1.
KESIMPULAN
1. Konsepsi
adalah peristiwa bertemunya sel telur ( ovum ) dan sperma di tuba falopi.
2.
Infertelitas adalah kemampuan
seorang istri menjadi hamil dan suami
bisa menghamili. Faktor penyebabnya ada dua yaitu karena faktor di sengaja dan
faktor tidak sengaja.
3. Aborsi
adalah berakhirnya
suatu kehamilan ( oleh akibat – akibat tertentu ) sebelum buah kehamilan
tersebut mampu untuk hidup di luar kandungan / kehamilan yang tidak dikehendaki
atau diinginkan. Dampak negatif dari aborsi dari segi fisik jasmani tentu akan
merusak organ reproduksi, sedangkan dari psikologis pelaku akan merasa bersalah
karena telah menjadi pembunuh.
4. Penyakit Menular Seksual atau di
singkat PMS adalah suatu infeksi atau penyakit yang kebanyakan ditularkan
melalui hubungan seksual (oral, anal atau lewat vagina).macam – macam PMS
adalah genoria, klamidia, sifilis ( raja singa ), penyakit inflamasi pelviks
(PIP ), hespes genital, kangker leher rahim, kangker ovarium, HIV/AID dan lin –
lain.
5.
Penganiayaan seksual
adalah prilaku pendekatan – pendekatan yang terkait degan seks yang tidak
diinginkan, termasuk permintaan untuk melakukan seks, dan prilaku lainnya yang
secara verbal ataupun fisik merujuk pada seks. Dampaknya menurut Finkelhor dan
Browne adalah trauma secara seksual, merasa takut, penghianatan, dan merasa
bersalah.
6. Efek
dari penyakit seksual terdiri dari efek fisik psiklologis, dan menurunnya
libido
7. Disfungsi
seksual adalah suatu gangguan yang berhubungan dengan fase terentu dari proses
siklus seksual.tips mencegah disfungsional seksual antara lain : olahraga
rutin, konsumsi buah dan sayur, hindari konsumsi rokok, dan lain – lain.
8. Walaupun
seksual merupakan sesuatu hal yang tabu namun seorang perawat tidak perlu
menutup diri tentang hal seksual
DAFTAR
PUSTAKA
Kowalak,jennifer. p, william wels,
& brenna mayer. 2005. buku ajar
patofisiologi.penerbit buku kedokteran EGC.Jakarta
Sofian,amru.2011. sinopsis obstetri.penerbit buku kedokteran EGC.jakarta
http://www.lusa.web.id/konsepsi/ ( di
akses pada 30 Desember 2013 pukul 15:40 wita )
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-konsep-dasar-kehamilan-lengkap.html ( Di akses pada 30 desember 2013 pukul 16:00 wita )
http://abortus.blogspot.com/2007/08/post-abortion-syndrome-i.html ( Di akses
pada 30 desember 2013 pukul 16:25 wita )
http://ochinokurosaki.blogspot.com/2011/10/makalah-penyakit-menular-seksual.html ( Di akses pada 30 desember 2013 pukul 16:28 wita )
http://carapengobatanalamipenyakit.com/carapengobatanpenyakit/tag/pengertian-disfungsi-seksual/ ( Di akses
pada 31 desember 2013 pukul 10:28 wita )
http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2009-2-00155-DS%20Bab%201.pdf
( Di akses pada 1januari 2014 pukul 11:28 wita )
Nice post
BalasHapusOBAT KUAT
OBAT KUAT