Minggu, 25 Mei 2014

MODEL KONSEPTUAL MARTHA ELIZABETH ROGER



LAPORAN KELOMPOK
1B
“ IKD 2 “
TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL
MARTHA ELIZABETH ROGER  



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
S1 KEPERAWATAN
2013

Di susun Oleh :
Kelompok 1 B
         Siti Baitul Rahmah
         M.khairifannur Ridha
         Barisna Meliyana
         Aria Karta Manggala
         Eka Damai Yanti
         Laili Masruri
         Mustika Murina
         Dian Rivia
         Melia Mayamsari
         Suriani
         Husna Wulandari
         Rudianur
         Superapto
         Permadi Akhmad iIsmail
         Syamsur Rahman
         Natasya Putrui Maghfirah
         Ika Anggriani
         Maman Firmanda


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami mata kuliah IKD 1 dengan materi “ Model konseptual Martha Roger” tepat pada waktunya.
Semoga makalah kami ini bisa bermanfa’at bagi pihak yang membacanya. Kami sadar bahwa dalam makalah kami ini banyak kekurangannya. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca akan kami terima dengan senang hati. Sekian, kami ucapkan terima kasih.



                                                          Banjarmasin, 7 Desember 2013

                                                                                              Penyusun
  
DAFTAR ISI                                                                                         
Kata Pengantar ..............................................................................................            .....    i
Daftar Isi .............................................................................................................    ii
BAB I.PENDALUAN ........................................................................................     1
1.1  Latar Belakang..................................................................................     1
1.2  Rumusan Masalah ............................................................................     2
1.3  Tujuan penulisan................................................................................    2
BAB II.PEMBAHASAN.....................................................................................     3
2.1  Dasar pemikiran...................................................................................    3
2.2  Model dan teori konseptual Jean Watson............................................    4
2.3  Pandangan Jean Watson konsep dasar keperawatan...........................    7
2.4  Konsep sehat Jean Watson..................................................................    7
2.5  Aplikasi keperawatanJesan Watson....................................................    11
BAB III.PENUTUP..............................................................................................    14
3.1  Kesimpulan.........................................................................................   14
       Daftar Pustaka....................................................................................    15

 
BAB I

PENDAHULUAN
1.1        LATAR BELAKANG
Dalam dunia Perawatan,banyak sekali dikemukakan tentang teori-teori keperawatan antara lain yang dikemukakan oleh: Dorethea Orem, Sister Calista Roy, Virgina Handerson, Betty Neuman, Jean Watson, King, Peplau, Johnson, Martha E. Rogers,Mashlow,florence nightingale, Hildegard E. Peplau, Dorothea E. Johnson, Faye Glenn Abdellah, Ida Jean Orlando, Ernestine Wiefnbach, Myra Estrin Levine, Josephine E. Paterson and Loretta T .Z Derad, Rosemarie Rizzo Parse,yang kesemuanya bertujuan untuk kemajuan dalam bidang keperawatan.
Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbul-simbul yang nyata sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk  sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses,peristiwa,atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah di observasi,tetapi kurang absolut (kurang adanya bukti) secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat ditempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut bekerja.Mengingat Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung  komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien, serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai tujuan yang  ditetapkan sesuai kebutuhan pasien.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari teori dan Model konsep keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan ilmu dan praktek,serta profesi  keperawatan di Indonesia. Pada kesempatan kali ini kami mencoba memaparkan “Teori dan Model Konsep Keperawatan Martha Elizabeth Roger”.
1.2   RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana teori dan model konseptual Martha E. RogerS ?
2.      Bagaimana pandangan Martha E. Rogers terhadap konsep dasar keperawatan ?
3.      Bagaimana Aplikasi model konseptual Martha E. Rogers dalam praktek Keperawatan ?
1.3  TUJUAN DAN  MANFAAT
1.      Untuk mengetahui teori dan model konseptual Martha E. Rogers.
2.      Untuk mengetahui pandangan Martha E. Rogers. terhadap konsep dasar keperawatan.
3.      Untuk mengetahui model konseptual Martha E. Rogers dalam praktek Keperawatan.

 

BAB II
PEMBAHASAN

2.1   TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL MARTHA E. ROGERS
2.1.1        Definisi Keperawatan Menurut Martha E. RogerS
Keperawatan adalah ilmu humanistis atau humanitarian yang menggambarkan dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip-prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan manusia.
Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip–prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers merupakan aktifitas yang berakar pada dasar ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi. Aktivitas keperawatan meliputi pengkajian, intervensi, dan pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar pada konsep pemahaman manusia atau individu seutuhnya.
Dalam teorinya,Martha E Rogers (1970) mempertimbangkan manusia(kesatuan manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam semesta alam interaksi yang terus menerus dengan lingkungan (Lutjen,1995). Selain itu,manusia merupakan satu kesatuan utuh memiliki intregritas diri dan menunjukan karakteristik yang lebih dari sekedar gabungan beberapa bagian (Roger,1970).Manusia yang utuh merupakan ‘Empat sumber dimensi energi yang diidentifikasi oleh pola dan manifesti karakteristik spesifik yang menunjukan kesatuan dan tidak dapat ditinjau berdasarkan bagiannya”(Marriner-Tomey,1994).Keempat dimensi yang digunakan oleh teori rogers yaitu sumber energi,keterbukaan,keteraturan,dan pengorganisasian dan keempat dimensiolitas manusia digunakan untuk menentukan prinsip mengenai bagaimana manusia berkembang.Pada dasarnya Rogers memandang keperawatan sebagai ilmu dan mendukung adanya penelitian keperawatan .Oleh sebab itu keperawatan mengembangkan pengetahuan dari ilmu-ilmu dasar dan fisiologis begitu juga dengan ilmu keperawatan itu sendiri.
2.1.2        Asumsi dasar
Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung.
Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Rogers (1970) ada lima dasar asumsi tentang manusia, yaitu:
1.      Manusia adalah satu kesatuan, proses integritas individu dan mewujudkan karakteristik yang lebih dan perbedaan dari jumlah bagian-bagiannya. Manusia kelihatan seperti bagian terkecil dan menghilang lenyap dari pandangan. Karena kesatuan ini menghasilkan variabel dan secara konstan mengubah pola ini. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu dan lainnya berbeda di beberapa bagian. Secara signifikan mempunyai sifat-sifat yang khusus jika semuanya jika dilihat secara bagian perbagian ilmu pengetahuan dari suatu subsistem tidak efektif bila seseorang memperhatikan sifat-sifat dari sistem kehidupan manusia. Manusia akan terlihat saat bagiannya tidak dijumpai.
2.      Individu dan lingkungan terus mengalami perubahan materi dan energi. Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari semua hal.
3.      Mempercayai bahwa proses hidup manusia tidak dapat diulang dan tidak dapat diprediksi sepanjang ruang dan waktu. Individu tidak pernah dapat mundur atau jadilah sesuatu ia atau dia sebelumnya. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang individu tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.
4.      Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif. Mengidentifikasi pola manusia dan mencerminkan keutuhan yg inovatif, pola teladan ini mempertimbangkan pengaturan diri, ritme, dan teori pengaruh energi. Mereka memberi kesatuan  dan mencerminkan suatu alam semesta yang kreatif dan dinamis.
5.      Individu dicirikan oleh kapasitas abstraksi dan citra, bahasa dan berpikir, sensasi dan emosi. Hanya manusia yang mampu untuk berfikir menjadi siapa dan keluasan dari alam semesta ini. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia yang mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.
Berdasarkan pada asumsi-asumsi, terdapat 4 batasan utama yang ditunjukkan oleh Martha E. Roger :
1.      Sumber energi
2.      Keterbukaan
3.      Pola-pola perilaku
4.      Ukuran-ukuran 4 dimensi
Martha E. Roger mengemukakan empat konsep besar tersebut dan menghadirkan lima asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang individu utuh. Manusia dan lingkungan selalu saling bertukar energi. Proses yang terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal tersebut merupakan pola kehidupan.
2.1.3        Prinsip Homeodinamika
Teori ini menyatakan bahwa dalam keperawatan digunakan hemodinamika untuk melayani manusia, yaitu :
1.      Integritas (Integrality), adalah proses berhubungan dengan yang menguntungkan antar manusia dan ingkungannya secara berkesinambngan.
2.      Resonansi ( Resonancy), prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi antar manusia dan lingkungannya. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola –pola gelombang yang itunjukan dengan perubahan – perubahan dari frekuens terendah keprekuensi yang lebih tinggi pada gelombang perubahan.
3.      Helicy, Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan manusia dan lingkungan adalah berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan jenis pola – pola perilaku manusia dan lingkugan yang menimbulkan kesinambungan, menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan antara manuia dan lingkungan bukan menyataan ritmitasi.
Rencana keperawatan pada bagian helicy membutuhkan penerimaan individu terhadap perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan dan memodifikasi irama dan tujuan hidup. Untuk itu dibutuhkan informasi dan partisipasi aktif klien pada proses keperawatan. Konsep yang menyebutkan manusia adalah unik dan dapat dikenali karena kemampuannya dalam merasakan, memberi kesempatan perawat untuk membantu memecahkan masalah kesehatannya dan mengatur agar tujuannya dapat mencapai kesehatan.
2.1.4        Teori Martha Roger dan Karakteristik Teori
1.      Teori dapat saling berhubungan menciptakan perbedaan pandangan suatu fenomena tertentu. Teori keperawatan utamanya digunakan dalam prinsip homeodynamic untuk pelayanan kemanusiaan memaksa untuk melihat keperawatan dengan cara berbeda.
2.      Teori harus murni logis. Pasti ada perkembangan logis dalam konstruksi utama. Hasil perkembangan logis ini di proses dari identifikasi anggapan, melalui blok bangunan, dengan prinsip homeodinamika.
3.      Teori harus relatif sederhana namun umum. Telah dinyatakan bahwa konsepsi Rogers manusia yang elegan di dalamnya terdapat kesederhanaan (Fawcert, 1989). Namun, teori jauh lebih sederhana dalam tingkat abstraksi dan berkontribusi pada kesulitan pemahaman. Serta didasarkan pada penggunaan sistem terbuka yang kompleks.
4.      Teori dapat menjadi dasar untuk hipotesis yang dapat diuji untuk memperluas teori.
5.      Teori berkontribusi dan membantu meningkatkan pengetahuan umum tubuh dalam tanpa menghilangkan kedisiplinan melalui penelitian yang dilakukan untuk memvalidasi mereka. Teori ini dirancang untuk meminimalkan masalah penelitian, kurangnya kesederhanaan, definisi operasional, dan instrumen yang valid untuk mengukur hasil sehingga keperawatan benar-benar bisa mendapatkan keuntungan dari sistem abstrak Roger.
6.      Teori digunakan oleh praktisi untuk membimbing dan meningkatkan praktek mereka.. Ketika ide tersebut diaplikasikan untuk praktek keperawatan, pemahaman perilaku klien mengambil dimensi baru. Selain itu, intervensi keperawatan seperti sentuhan terapeutik dan penggunaan cahaya, warna, musik, dan gerakan telah diturunkan dari ajaran Rogers.
7.      Teori harus konsisten dengan validasi teori laim, hukum, dan prinsip-prinsip. Sifat abstrak dari sistem menyediakan potensi besar untuk menghasilkan pertanyaan untuk studi lebih lanjut dan yang berasal intervensi untuk praktek keperawatan. Sistem Rogers juga telah berperan dalam pengembangan teori-teori lainnya. Newman (1994) Parse dan (1992) karya dua contoh tersebut.
2.2  PANDANGAN MARTHA ROGER TERHADAP KONSEP DASAR KEPERAWATAN
Rogers meletakan sekumpulan asumsi-asumsi dasar yang menggambarkan proses kehidupan manusia. Asumsi-asumsi yang merupakan kunci utama Martha E. Rogers terhadap empat konsep sentral adalah sebagai berikut :
2.2.1        Konsep tentang manusia
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Proses kehidupan manusia dinamis selalu berinteraksi dengan lingkungan, saling mempengaruhi dan dipengaruhi atau sebagai system terbuka. Rogers juga mengkonsepkan manusia sebagai unit yang mampu berpartisipasi secara kreatif dalam perubahan. (Meleis, 2007).
2.2.2        Konsep tentang lingkungan
     Lingkungan sebagai tempat bangunan energi yang tidak dapat direduksi yang diidentifikasi dengan pola dan manifestasi karakteristik yang spesifik. Lingkungan mencakup segala sesuatu yang berada diluar yang diberikan oleh bangunan manusia. (Meleis 2007).
2.2.3        Konsep tentang kesehatan
Istilah kesehatan digunakan sebagai terminologi nilai yang ditentukan oleh budaya atau individu. Kesehatan dan penyakit merupakan manifestasi pola dan diangap menunjukkan pola perilaku yang nilainya tinggi dan rendah. Rogers memandang konsep sehat-sakit sebagai suatu ekspresi dari interaksi manusia dengan lingkungannya dalam proses yang mendasar (Fitzpatrick dan Whall, 1986).
2.2.4        Konsep tentang keperawatan
Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah Unitary Human Being, yaitu manusia sebagai unit. Dia mengartikan bahwa tidak ada ilmu lain yang mempelajari manusia secara keseluruhan atau utuh. Rogers menjelaskan keperawatan sebagai profesi yang menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dan seni. Keperawatan adalah ilmu pengetahuan humanistik yang didedikasikan untuk menghibur agar dapat menjaga dan memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit, dan merawat serta merehabilitasi seseorang yang sakit dan cacat. Praktek professional keperawatan bersifat kreatif, imajinatif, eksis untuk melayani orang, hal tersebut berakar dalam keputusan intelektual, pengetahuan abstrak dan perasaan mahkluk. (Rogers,1992 dalam Meleis 2007).
2.3  APLIKASI KEPERAWATAN MARTHA ROGER
Jika profesi keperawatan dipandang sebagai kepedulian pada umat manusia, prinsip-prinsip homeodinamika memberikan pedoman untuk memprediksi sifat dan arah perkembangan individu sebagai respon terhadap masalah kesehatan. Untuk berhasil menggunakan prinsip-prinsip homeodinamika, diperlukan pertimbangan perawat dan melibatkan perawat dan klien dalam proses keperawatan. Jika sesuatu atau seseorang di luar individu adalah bagian dari lingkungan, maka perawat akan menjadi bagian dari lingkungan klien.
Dalam tahap keperawatan, semua fakta dan opini tentang klien dan lingkungan dikumpulkan. Karena keterbatasan kita dalam mengukur dan alat pengumpulan data, informasi yang dikumpulkan sesering mungkin dari suatu pemisahan diri atau bagian lainnya. Namun, untuk melaksanakan pedoman, analisis data harus dalam keadaan yang mencerminkan keutuhan, yang mungkin dicapai dengan menanyakan beberapa pertanyaan dan mendapat respon dari data yang ada.
Martha E. Rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya dari konsepnya sangat mungkin untuk di terapkan dalam praktik keperawatan. Malinski (1986) mencatat ada tujuh trend yang ada dalam praktik keperawatan, yang kesemuanya berdasar pada konsep teori yang di kemukakan Martha E Rogers.
1.      Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien.
2.      Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar.
3.      Penyesuaian terhadap pola.
4.      Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan dalam proses penyembuhan.
5.      Menunjukkan suatu perubahan yang positif.
6.      Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan.
7.      Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.
Beberapa contoh penerapan model konseptual Jean Watson dalam keperawatan :
1.      Perawat di tuntut untuk mampu mengelola dan mempromosikan keperwatan dalam upaya pencegahan penyakit.
2.      Perawat dalam merawat pasien cacat tetap mengedepankan ilmu kemanusian keperawatan.
3.      Perawat harus dalam melakukan keperawatan harus berpedoman bahwa klien akan mengalami perubahan sesuai dengan lingkungannya.
4.      Bahwa ilmu kepeearawatan adalah ilmu yang harus terus di kaji artinya sebagai perawata kita harus mengembangkan terus ilmu koperawatan tersebut.
5.      Perawat harus memandang manusia sebagai satu kesatuan termassuk dalam pemberian pelayanan keperwatan.
6.      Jika mengacu kepada salah satu asumsi dasar Roger tentang manusia maka salah satu pengaplikasiannya adalah  perawat harus menyadari bahwa dirinya tidak mampu memngembalikan situasi kesehatan pasien seperti semula. Misalnya pada kasus amputasi pasien harus menjelaskan hal tersebut kepada pasien dengan pendekatan komprehensif.

BAB III
PENUTUP
3.1  KESIMPULAN
1.      Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan manusia.
2.      Rogers meletakan sekumpulan asumsi-asumsi dasar yang menggambarkan proses kehidupan manusia. Asumsi-asumsi yang merupakan kunci utama Martha E. Rogers terhadap empat konsep sentral adalah sebagai berikut :
a.       Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda.
b.      Lingkungan sebagai tempat bangunan energi yang tidak dapat direduksi yang diidentifikasi dengan pola dan manifestasi karakteristik yang spesifik.
c.       Istilah kesehatan digunakan sebagai terminologi nilai yang ditentukan oleh budaya atau individu.
d.      Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah Unitary Human Being, yaitu manusia sebagai unit.
3.      Beberapa pengaplikasian teori Martha Roger
a.       Perawat di tuntut untuk mampu mengelola dan mempromosikan keperwatan dalam upaya pencegahan penyakit.
b.      Perawata dalam merawat pasien cacat tetap mengedepankan ilmu kemanusian keperawatan.
c.       Perawat harus dalam melakukan keperawatan harus berpedoman bahwa klien akan mengalami perubahan sesuai dengan lingkungannya.

DAFTAR PUSTAKA
Perry, potter. (2005). Fundamental  keperawatan.Jakarta: Kedokteran EGC
http://anita-kesehatan.blogspot.com/2012/02/makalah-model-konsep-dan-teori.html  ( Di akses tanggal 5 desember 2013 pukul 14.40 Wita )
http://gytasagitalis.blogspot.com/2012/05/tokoh-keperawatan-martha-erogers.html ( Di akses tanggal 5 desember 2013 pukul 14.20 Wita )
http://hamsahpk4.blogspot.com/2013/05/teori-dan-konsep-martha-e-rogers.html ( Di akses tanggal 5 desember 2013 pukul 14.33 Wita )


 




 



1 komentar: