LAPORAN PRAKTIKUM
·
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
1. Erfan
mihardi
2. Laili
Masruri
3. Nurul
Islamiyati
4. Ramidah
·
JUDUL PRAKTIKUM
PENGUKURAN
KREATININ URINE
·
ALAT DAN BAHAN
1.
Tabung
reaksi
2.
Gelas ukur
3.
2 buah Pipet ukur ( Spuit )
4.
Sarung tangan
5.
Urine
6.
Reagen asam pikrat
7.
Naoh 10 %
·
CARA KERJA
1.
Sediakan tabung reaksi, lalu isi dengan 5 ml
urine.
2.
Tambahkan asam ikrat jenuh dan 1 ml NaOH 10 %.
·
HASIL PENGAMATAN
Dari hasil praktikum yang kami
lakukan dan setelah di lakukan pengamatan ternyata tidak ada perubahan yang terjadi pada pada urine setelah di tambahkan
Naoh 10 %, baik itu berupa perubahan warna atau perubahan lain.
·
ANALISA
1.
Apa
yang di maksud kreatinin ?
Kreatinin urine merupakan hasil pemecahan kreatinin fosfat di otot ketika
kontrtaksi otot yang menghasilkan energi
fosfat. Normal kreatinin pada laki –
laki adalah 20 -26 mg/kg/24 jam, sedangkan pada wanita adalah 14 – 22 mg/kg/24
jam.
Pada
fisiologisnya, jumlah kratinin akan meningkat pada saat ibu hamil. Sedang pada
patologisnya, kreatuniria terjadi pada saat kelaparan, gangguan metabolism
karbohidrat, hipertiroid, miopi, dan efeksi.
Tinggi
rendahnya jumlah kreatinin dapat memberikan gambaran tentang berat ringannya
gangguan pada ginjal. Bila ginjal tidak bekerja sebagaimana mestinya, kreatinin
bertumpuk dalam darah.
2.
Faktor
yang mempengaruhi kadar kreatinin tubuh ?
a) Perubahan massa otot.
b) Diet kaya
daging meningkatkan kadar kreatinin sampai beberapa jam setelah makan.
c) Aktifitas fisik
yang berkebihan dapat meningkatkan kadar kreatinin darah.
d) Obat obatan
seperti sefalosporin, aldacton, aspirin dan co-trimexazole dapat mengganggu
sekresi kreatinin sehingga meninggikan kadar kreatinin darah.
e) Kenaikan
sekresi tubulus dan destruksi kreatinin internal.
f) Usia dan jenis
kelamin pada orang tua kadar kreatinin lebih tinggi daripada orang muda, serta
pada laki-laki kadar kreatinin lebih tinggi daripada wanita. Karena laki – laki lebih banyak memiliki
otot.
3.
Manfaat
pemeriksaan kreatinin ?
Pemeriksaan kadar kreatinin dalam darah atau kreatinin
dalam urine merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk menilai fungsi
ginjal, karena konsentrasi dalam plasma dan ekskresinya di urin dalam 24 jam
relatif konstan. Kadar kreatinin darah yang lebih besar dari normal
mengisyaratkan adanya gangguan fungsi ginjal. Pemeriksaan kreatinin darah
dengan kreatinin urin bisa digunakan untuk menilai kemampuan laju filtrasi
glomerolus, yaitu dengan melakukan tes kreatinin klirens.
4.
Bahaya kreatinin dalam urine ?
Seperti yang di sebutkan di atas, bila
ginjal tidak bekerja sebagaimana mestinya, kreatinin bertumpuk dalam
darah. Maka bahaya kreatinin untuk tubuh
adalah ?
a)
Gagal ginjal akut
dan kronis.
b)
Nekrosis tubular
akut
c)
Glomerulonephritis.
d)
Nefropati diabetic.
e)
Pielonefritis.
f)
Eklampsia.
g)
Pre-eklampsia,
hipertensi esensial.
h)
Dehidrasi.
i)
Penurunan aliran
darah ke ginjal (syok berkepanjangan, gagal jantung kongestif).
j)
Rhabdomiolisis.
k)
Lupus nefritis.
l)
Kanker (usus,
kandung kemih, testis, uterus, prostat).
m)
Leukemia.
n)
Penyakit Hodgkin.
o)
Diet tinggi protein
(mis. daging sapi [kadar tinggi], unggas, dan ikan [efek minimal]).
5.
Obat
– obatan yang dapat meningkatkan kadar kreatinin adalah ?
a) Amfoterisin B.
b) Sefalosporin (sefazolin, sefalotin).
c) Aminoglikosid (gentamisin).
d) kanamisin, metisilin.
e) Simetidin.
f) Asam askorbat.
g) Obat kemoterapi sisplatin.
h) Trimethoprim.
i)
Barbiturate.
j)
Litium karbonat.
k) Mitramisin.
l)
Metildopa.
m) Triamterene
Perhatian :
Jika dalam pemeriksaan kreatinin urine terdapat perubahan warna maka di
sarankan untuk melakukan cek laboratirium kareana bisa jadi ada gangguan pada
fungsi ginjal. Untuk menghindari gangguan pada ginjal di anjurkan banyak minum
air putih.
·
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar