TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL PENDEKATAN HOLISTIC DALAM
KEPERAWATAN
“Dorothy E. Jhonson”
MAKALAH MATA KULIAH IKD 2
KELOMPOK
IIIB
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2013
PENYUSUN
|
NO
|
NAMA
|
NPM
|
|
1
|
AGUS JULIANTO
|
13142011065
|
|
2
|
AHMAD FAISAL
|
13142011073
|
|
3
|
ERFAN MIHARDI
|
13142011105
|
|
4
|
M. KHAIRIL ANSARI
|
13142011110
|
|
5
|
LIA DWI APSARI
|
13142011083
|
|
6
|
RAHMITA SARI
|
13142011075
|
|
7
|
NELI HERNITA
|
13142011074
|
|
8
|
YULMA FADLIATUN NISA
|
13142011090
|
|
9
|
JULIA INDAH P.S
|
13142011085
|
|
10
|
ZAHRATUNNOR
|
13142011097
|
|
11
|
JABAL RAHMAH
|
13142011103
|
|
12
|
RAMIDAH
|
13142011104
|
|
13
|
MURSIDAH
|
13142011106
|
|
14
|
HANNA AWALIA .W
|
13142011107
|
|
15
|
SIHAH RIANIE SAID
|
13142011109
|
|
16
|
LINDA SAFITRI
|
13142011112
|
|
17
|
NURUL ISLAMIYATI
|
13142011113
|
|
18
|
NURFEBRIANI
|
13142011098
|
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
karunia-Nyalah makalah ini dapat diselesaikan guna memenuhi tugas dalam Makalah IKD 2, materi yang dibahas berjudul “TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL PENDEKATAN HOLISTIC DALAM
KEPERAWATAN Dorothy E. Jhonson”.
Makalah ini adalah satu pendukung untuk
memenuhi kebutuhan Mahasiswa dan Mahasiswi yang aktif, terampil, dan berani
menyampaikan pendapat, dan mampu bekerja sama dengan rekan-rekannya. Kami
menyadari keterbatasan dalam menyusun laporan ini, untuk itu kritik dan saran
dari berbagai pihak, terutama kepada Dosen pembimbing yang kami harapkan.
Semoga
laporan ini bermanfaat, memberi motivasi serta semangat dalam hal pembelajaran
dari berbagai pihak.
Banjarmasin, November
2013
Penyusun
DAFTAR ISI
PENYUSUN..........................................................................................................2
KATA
PENGANTAR...........................................................................................3
DAFTAR
ISI..........................................................................................................4
BAB
I .PENDAHULUAN.....................................................................................5
BAB II.PEMBAHASAN.....................................................................................10
BAB
III.PENUTUP.............................................................................................27
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................................28
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi
kerja melibatkan perawat didalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi
untuk menjadikan perawat peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan
apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang harus dikerjakan. Model
konseptual keperawatan digunakan dalam praktek, penelitian dan pengajaran.
Oleh karena itu model harus diperkenalkan untuk memperkuat prosesi perawat
khususnya dalam mengoreksi pemikiran yang salah tentang profesi perawatan,
bahwa perawat merupakan pembantu dokter dan tidak sedikit yang berpikiran bahwa
perawat hanya mengikuti perintah dokter.
Teori keperawatan yang saat ini dikembangkan dan diterapkan serta diuji
melalui pendidikan dan praktek keperawatan. Semua model menggambarkan 4 konsep
yang sama, yaitu :
1.
Orang yang
menerima Asuhan KeperawataN
2.
Lingkungan (
masyarakat )
3.
Kesehatan (
sehat / salut, kesehatan dan penyakit )
4.
Keperawatan dan
peran perawat ( tujuan / sasaran, peran dan fungsi )
Teori - teori keperawatan
dibangun atas empat konsep tersebut untuk menghasilkan suatu model keperawatan.
Model keperawatan digunakan dalam praktek, penelitian dan pengajaran.
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
latar belakang teori Dorothy Jhonson ?
2.
Bagaimana
keperawatan menurut Dorothy Jhonson ?
3.
Bagaimana
konsep utama dari model teori Dorothy Jhonson ?
4.
Bagaimana
model sistem prilaku menurut Dorothy Jhonson ?
5.
Bagaimana
asumsi-asumsi teori Dorothy Jhonson ?
6.
Bagaimana
aplikasi medol konseptual keperawatan menurut
Dorothy Jhonson ?
7.
Bagaimana
kekuatan atau kelemahan teori Dorothy Jhonson ?
C. Tujuan
1.
Mengetahui
latar belakang teori Dorothy Jhonson
2.
Memahami
defenisi keperawatan menurut Dorothy Jhonson
3.
Mengetahui
konsep utama dari model Dorothy Jhonson
4.
Memahami
model sistem prilaku menurut Dorothy Jhonson
5.
Memahami
asumsi-asumsi teori Dorothy Jhonson
6.
Mengetahui
aplikasi model konseptual keperawatan menurut Dorothy Jhonson
7.
Mengetahui
kekuatan atau kelemahan teori Dorothy Jhonson
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Biografi
Dorothy E. Jhonson
Dorothy Johnson lahirkan di Savannah, Georgia, pada 1919. Dia seorang Sarjana
Muda Dalam Ilmu Pengetahuan Keperawatan dari Universitas
Vanderbilt, Nashville, Tennesse, dan dia menguasai
secara terbuka tentang ilmu kesehatan dari Harvard. Dia memulai penerbitan idenya tentang keperawatan sekitar segera setelah wisuda dari Vanderbilt.
Kebanyakan dari hidupnya untuk berkarier sebagai guru di universitas dari California, Los Angles. Dia mengerjakan tugasnya secara
beranting seperti Guru Besar, dan pensiun, 1
Januari,1978, dan setelah itu berada
Florida.
Dorothy Johnson sedang mempengaruhi profesinya
melalui penerbitannya sejak 1950. Sepanjang kariernya, johnson telah menekan
kepentingan dari penelitian yang mendasari pengetahuan perawatan oleh perawat
pada klien. Johnson adalah suatu penganjur awal dari keperawatan sebagai satu
pengetahuan seperti halnya satu seni. dia juga seorang perawa yang mempunyai
satu tubuh pengetahuan yang mencerminkan keduanya,yaitu pengetahuan dan seni.
Dari awal, Johnson mengajukan bahwa pengetahuan dari pengetahuan dari
keperawatan penting bagi perawatan oleh perawat secara efektif meliputi satu
sintese konsep kunci mengambil dari dasar dan ilmu terapan
Pada
1968, Johonson pertama mengusulkan modelnya dari perawatan oleh perawat sebagai
perbantuan perkembangan dari "efisien dan berfungsi tingkah laku yang
efektif pada pasien untuk mencegah penyakit. Diidentifikasi sebagai satu sistem
tingkah laku dengan subsistim multipel. Dalam posisi ini Johnson mulai
terintegrasikan konsep berhubungan ke model sistemnya ke pekerjaannya adalah
selanjutnya digambarkan oleh pernyataan dia dari kepercayaan bahwa rawat adalah
"dikaitkan dengan satu orang sebagai satu utuh terintegrasi dan ini pada
pengetahuan spesifik dari order kita memerlukan. Tidak hanya untuk merawat
kebutuhan untuk memedulikan bagian depan "utuh" klien kecuali
generasi dari pengetahuan rawat memerlukan ambil satu kursus pada arah dari
keprihatinan dengan kebutuhan seluruh dari klien.
Pada
pertengahan 1970, beberapa juru keperawatan menerbitkan konsep dari keperawatan
yang berlandaskan Johnson yaitu model sistem tingkah laku. Grubbs, Holaday,
Skolny, dan Riehl, Damus, dan Bor adalah beberapa pengarang yang punya Johnson
diinterpretasikan. Roy dan Wu dan orang lain berbagi kepercayaan mereka sekitar
merawat pada waktu yang sama, dan pengaruhnya Johnson, seperti guru besar
mereka, apakah crearly dicerminkan pada pekerjaan mereka. Pada 1980, Johnson
menerbitkan konsepnya dari "Model Sistem tingkah laku Dari
Keperawatan". Ini yang pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh Johnson
bahwa menjelaskan secara lengkap definisinya dari model sistem tingkah laku.
Evolusinya pada pembangunan dari model kompleks dengan jelas dipertunjukkan
pada kemajuan dari idenya, dari pekerjaannnyaterpublikasi pada 1950 kemudian
pekerjaan tersedia yang terakhir diterbitkan pada 1980.
B. Definisi
Keperawatan Menurut Dorothy Jhonson
Johnson
mengembangkan sistem tingkah lakunya untuk merawat dari satu perspektif
filosofis "didukung oleh satu kaya, bunyi dan dengan cepat tubuh perluas
dengan pengetahuan empiris dan teoritis". dari kepercayaan awal dia, yang
difokuskan pada individu yang sakit, Johnson meningkatkan satu dari banyak
definisi yang lebih luas dari keperawatan. Oleh 1980, dia mendefinisikan
keperawatan seperti "satu kekuatan pengatur exsternal yang mana berulah
memelihara organisasi dan integrasi dari sabar perilaku pada satu taraf optimal
di bawah kondisi itu dimana perilaku mendasari satu ancaman fisik atau
kesehatan kemasyarakatan, atau dimana penyakit ditemukan". Didasari di
sini definisi, empat gol dari keperawatan adalah untuk membantu sabar untuk
menjadi seseorang.
1.
Siapa
perilaku adalah setaraf dengan permintaan kemasyarakatan.
2.
Siapa
mampu untuk memodifikasi perilakunya di jalan dukungan itu sangat mendesak
biologi.
3.
Siapa
dapat bermanfaat bagi ke paling penuh luas selama penyakit dari pengetahuannya
ahli pengobatan dan keterampilan.
4.
Siapa
perilaku yang tidak membuktikan dengan trauma yang tak perlu sebagai satu
konsekwensi penyakit.
C. Model
Sistem Prilaku Menurut Dorothy Jhonson
Model sistem prilaku adalah
model asuhan keperawatan yang menganjurkan pembinaan yang efisien dan efektif
fungsi perilaku pada pasien untuk mencegah penyakit.
Pasien diidentifikasi sebagai sistem perilaku yang
terdiri dari tujuh subsistem perilaku: afiliatif, ketergantungan, ingestive,
eliminatif, seksual, agresif, dan prestasi. Tiga
persyaratan fungsional untuk setiap subsistem termasuk perlindungan dari
pengaruh berbahaya, ketentuan untuk memelihara lingkungan, dan stimulasi untuk
pertumbuhan. Ketidakseimbangan dalam salah satu
subsistem perilaku menyebabkan ketidakseimbangan. Ini adalah peran keperawatan untuk membantu klien untuk
kembali ke keadaan keseimbangan.
1.
Konsep utama
Johnson (1980) memandang manusia sebagai memiliki dua sistem utama : sistem biologis dan sistem perilaku.
Ini adalah peran obat untuk fokus pada sistem biologis,
sedangkan fokus keperawatan adalah sistem perilaku.
Konsep manusia didefinisikan sebagai sistem perilaku
yang berusaha untuk membuat penyesuaian terus-menerus untuk mencapai,
mempertahankan, atau mendapatkan kembali keseimbangan yaitu adaptasi.
a.
Klien
Sistem
perilaku orang yang terancam atau secara potensial terancam oleh penyakit
(ketidak seimbangan) dan atau dirawat di rumah sakit.
b.
Lingkungan
Tidak terdapat tempat khusus yang di
identifikasi
c.
Kesehatan
Suatu sistem
perilaku orang yang berfungsi secara efisien dan efektif yang mempertahankan
keseimbangan atau kestabilan dengan beradaptasi atau menyesuaikan terhadap
kekuatan dari luar
d.
Keperawatan
Pengaturan
kekuatan dari luar untuk menstabilkan sistem perilaku klien dan memulihkan,
mempertahankan, atau mencapai keseimbangan.
I.
Sistem Perilaku
Manusia
adalah sistem yang menunjukkan status sistem melalui perilaku.
II.
Sistem
Itu
yang berfungsi secara keseluruhan berdasarkan terorganisir interaksi independen
bagian-bagiannya.
III.
Subsistem
Sebuah mini system dipertahankan dalam hubungan dengan seluruh system ketika atau lingkungan tidak terganggu.
Sebuah mini system dipertahankan dalam hubungan dengan seluruh system ketika atau lingkungan tidak terganggu.
Tujuh Subsistem (Johnson, 1980)
a)
Lampiran atau
subsistem afiliatif
Melayani
kebutuhan keamanan melalui inklusi sosial atau keintiman.
b)
Ketergantungan
subsistem
Perilaku yang
dirancang untuk mendapatkan perhatian, pengakuan, dan bantuan fisik.
c)
Ingestive
subsistem
Memenuhi kebutuhan untuk memasok
kebutuhan biologis untuk makanan dan cairan.
d)
Subsistem
eliminatif
Fungsi untuk mengeluarkan limbah
e)
Subsistem
Seksual
Melayani kebutuhan biologis
prokreasi dan reproduksi
f)
Subsistem
Agresif
Fungsi dalam diri dan
perlindungan sosial dan pelestarian
g)
Prestasi
subsistem
Fungsi untuk menguasai dan
mengendalikan diri atau lingkungan
I.
Set
Kecenderungan untuk bertindak.
Ini menyiratkan bahwa meski hanya memiliki beberapa alternatif dari yang untuk
memilih respon perilaku, individu akan peringkat orang-orang pilihan dan
memilih pilihan yang dianggap paling diinginkan.
II.
Fungsi
Konsekuensi atau tujuan dari tindakan.
Konsekuensi atau tujuan dari tindakan.
III.
Persyaratan
fungsional
Masukan bahwa sistem harus menerima untuk bertahan dan berkembang
Masukan bahwa sistem harus menerima untuk bertahan dan berkembang
Tiga persyaratan fungsional manusia (Johnson, 1980)
a.
Untuk
dilindungi dari pengaruh berbahaya dengan mana orang tersebut tidak dapat
mengatasi
b.
Dipupuk melalui
input pasokan dari lingkungan
c.
Untuk
dirangsang untuk meningkatkan pertumbuhan dan mencegah stagnasi
2. Subkonsep
a. Struktur
Bagian-bagian
dari sistem yang membentuk keseluruhan.
b. Variabel
Faktor-faktor
di luar sistem yang mempengaruhi perilaku sistem, tetapi sistem tidak memiliki
kekuatan untuk mengubah.
c. Batas
Titik yang
membedakan interior sistem dari luar.
d. Homeostasis
Proses menjaga
stabilitas.
e. Stabilitas
Balance atau
steady-state dalam menjaga keseimbangan perilaku dalam rentang yang dapat
diterima.
f. Stressor
Sebuah stimulus
dari dunia internal atau eksternal yang mengakibatkan stres atau
ketidakstabilan.
g. Ketegangan
Penyesuaian
sistem untuk tuntutan, perubahan atau pertumbuhan, atau gangguan yang
sebenarnya.
h. Ketidakstabilan
Negara di mana
output sistem energi menghabiskannya energi yang dibutuhkan untuk menjaga
stabilitas.
D. Asumsi-Asumsi
Teori Dorothy
1.
Perawatan
(nursing)
Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tinmdakan eksternala
untuk memberikan organisasi perilakupasien ketika pasien dalam kondisi strres
dengan memakai mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan
sumberdaya. Seni dan ilmu, memberikan eksternal baik sebelum dan selama
gangguan keseimbangan system dan karenanya membutuhkan pengetahuan tentang
order, disorder dan control. Aktivitas perawatan tadak bergantung pada wewenang
medis tetapi bersifat pelengkap(komplementer) bagi medis/ pengobatan.
2.
Orang (person)
Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola, pengulangan
dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya dengan
lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi
dan terintegrasi. Person adalah system dari bagian-bagian interpedent yang
membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk menjaga keseimbangan.
Johnson lebih jauh menganggap bahwa behavioral system adalah penting untuk
manusia dan apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah mengganggu
keseimbangan sistemt perilaku , integritas manusia terancam. Usaha-usaha mausia
untuk menbangun kembali keseimbangan membutuhkan pengeluaran energi yang luar
biasa, yang menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis dan
penyembuhan.
3.
Kesehatan(health)
Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit
dipahami(elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor biologis,
psikologis dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para
pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person bukanya penyakit.
Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan
subsistem –subsistem dari system perilaku. Manusia berusaha mencapai
keseimbangan dalam system ini yang akan mengarah ke perilaku fungsional.
Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan structural atau fungsional
cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika system membutuhkan sejumlah
energi minimum untuk pemeliharaan, suplai energi yang lebih besar yang tersedia
mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan.
4.
Lingkungan
Dalam teori Johnson , lingkungan
terdiri dari seluruh factor yang bukan bagian system perilaku individu tetapi
hal itu mempengaruhi system, dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai
kesehatan yang menjadi tujuan pasien. Individu menghubungkan dirinya untuk
berinteraksi dengan lingkungan-nya. System perilaku berusaha menjaga
equilibrium dalam respon terhadap factor lilngkungan dengan mengatur dan
adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat secara
berlebihan mengganggu keseimbangan system perilaku dan mengancam stabilitas
seseorang jumlah energi yang tidak tentu dibutuhkan supaya system membangun
kembalieqilibrium dalam menghadapi tekanan-tekanan berikutnya. Ketika
lingkungan stabil, individu dapat melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang
baik.
E. Paradigma Keperawatan menurut Dorothy E Johnson
Manusia : Johnson berpendapat bahwa manusia memiliki dua sistem
mayor yaitu sistem biologis dan sistem behavior. Pengobatan merupakan fokus
untuk biologis sistem, sedangkan fokus keperawatan adalah behavioral system
(sistem perilaku).
Lingkungan : Lingkungan berhubungan dengan dimana individu berada,
dimana perilaku individu dipengaruhi
oleh hal-hal yang terjadi dilingkungannya.
Kesehatan : Merupakan suatu keadaan dimana tercapai suatu respon
yang adaptif secara fisik, mental, emosional dan sosial dari internal dan
eksternal stimulus yang mencapai stabilitas dan kenyamanan.
Keperawatan : Tujuan primer keperawatan adalah mempercepat
tercapainya keadaan equilibrium dan perawat harus berkosentrasi pada semua
kebutuhan klien secara terintegrasi, namun fokus utamanya adalah mempertahankan
keseimbangan sistem perilaku ketika dalam keadaan sakit.
F. Aplikasi
Model Konseptual Keperawatan Menurut Dorothy Jhonson
Perawat masa kini dituntut untuk menggunakan metode pendekatan pemecahan
masalah ( problem solving approach ) didalam memberikan asuhan keperawatan
kepada klien. Metode ini dilaksanakan dengan cara menggunakan proses
keperawatan dalam semua aspek keperawatan. Untuk dapat menerapkan proses
keperawatan maka perawat harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan, tindakan
diagnosa keperawatan, memformulasi rencana, dan melaksanakan tindakan
keperawatan secara membuat evaluasi.
Pengkajian merupakan langkah awal dalam proses keperawatan pengkajian fisik
dalam keperawatan pada dasarnya dapat diperoleh dengan jalan : inspeksi,
palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pengkajian fisik pada prinsipnya dikembangkan
berdasarkan model keperawatan yang berfokus pada prinsipnya dikembangkan
berdasarkan model keperawatan yang berfokus pada respon yang ditimbulkan pasien
akibat adanya masalah kesehatan atau pengkajian fisik keperawatan harus
mencerminkan diagnosa klien yang meliputi fisik / bio - psiko - sosio dan
spiritual tindakan untuk mengafosinya.
Untuk mendeterminasi tujuan pengkajian fisik dari keperawatan kita harus
yakin bahwa data yang akan kita kumpulkan benar - benar kita butuhkan dan kita
mempunyai alternatif tindakan terhadap masalah yang muncul pada data tersebut.
Tetapi bila pegkajian fisik tersebut bertujuan hanya untuk bahan laporan kepada
tim medis yang lain (dokter) sebaiknya perawat menyerahkan bagian tersebut pada
tim medis tersebut
G. Kekuatan
Atau Kelemahan Teori Dorothy Jhonson
Kekuatan:
Dia memberikan kerangka acuan bagi perawat yang bersangkutan dengan perilaku klien tertentu.
Dia memberikan kerangka acuan bagi perawat yang bersangkutan dengan perilaku klien tertentu.
Model perilaku
Johnson dapat digeneralisasikan di seluruh jangka hidup dan lintas budaya
.
Kelemahan :
Johnsons tidak
jelas saling berhubungan konsep nya subsistem. Kurangnya definisi yang jelas
untuk hubungan timbal balik antara dan antara subsistem membuat sulit untuk
melihat seluruh sistem perilaku sebagai suatu entitas.
Kurangnya
keterkaitan yang jelas antara konsep menciptakan kesulitan dalam mengikuti
logika kerja Johnson.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ditinjau dari
kebutuhan keperawatan maka ruang lingkup pengkajian fisik keperawatan dapat
dikembangkan berdasarkan keperawatan. Untuk menentukan model yang dapat
diterapkan di Indonesia, maka perlu diadakan suatu pengkajian tentang masalah
kesehatan di Indonesia, sistem pelayanan kesehatan, sosial budaya peran perawat
yang diharapkan.
Diharapkan
dengan mempelajari dan memahami pengkajian keperawatan yang optimal perawat
dapat memberikan pelayanan secara profesional baik dalam bentuk pemberian
pelayanan keperawatan maupun asuhan keperawatan.
B. Saran
Semoga dalam pembuatan makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca terutama didalam “Konsep Dasar
Keperawatan“ tentang “Aplikasi Model Konseptual Keperawatan menurut Johnson“.
daftar pustakax mana?
BalasHapushai kak, kalau boleh tau, daftar pustakanya mana ya kak?
BalasHapus